KURASI MEDIA – Viral di jagat maya seni tato atau lukisan tubuh yang menjadi sebuah warisan kuno dalam budaya Asia Tenggara, termasuk di Suku Mentawai di Sumatera Barat.
Tidak hanya viral di media sosial tato mentawai ini ternyata memiliki makna mendalam di dalam setiap goresannya. Seni tato ini bukan sekadar lukisan tubuh, melainkan suatu tradisi turun-temurun yang dilestarikan oleh pihak-pihak yang masih mempercayai adat sukunya.
Menurut antropolog Juniator Tulius, tato dalam budaya Mentawai memiliki basis kosmologi, menghubungkan pandangan orang Mentawai terhadap diri sendiri dan dunia sekitarnya. Setiap motif tato yang menghiasi bagian tubuh memiliki nama dan cerita tersendiri.
Baca Juga:Tes Kepribadian Melalui Gambar, Coba Cek Apakah Kamu Mengalami Trauma?
Misalnya, tato di punggung dengan garis melengkung menandakan pengalaman luar biasa, sementara tiga garis di belakang mencerminkan keberanian yang sudah diuji melalui pengayauan.
Tato bukan hanya seni, melainkan juga simbol pencapaian dan peralihan hidup. Saat seseorang mencapai kematangan dan siap menikah, mereka dihiasi dengan tato sebagai bentuk penghargaan. Motif tato yang dipilih juga mencerminkan hasil buruan dan pengalaman pribadi, seperti tato monyet untuk penjelajah laut.
Tato Mentawai juga memiliki dimensi perlindungan. Motif tato ditemukan di atas rumah mereka, bertindak sebagai tameng melawan radiasi dan energi negatif dari luar, yang bisa membawa penyakit. Dengan demikian, tato bukan hanya seni visual, melainkan juga sarana spiritual dan perlindungan bagi komunitas Mentawai.
Tradisi ini mengajarkan bahwa tato adalah lebih dari sekadar gambar di kulit itu adalah pewarisan nilai, keberanian, dan identitas. Dalam setiap goresan, terkandung sejarah panjang dan kebijaksanaan nenek moyang, membuat seni tato Mentawai tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga mengajak kita untuk merenungkan makna yang lebih dalam dalam perjalanan hidup manusia.