KURASI MEDIA – Kumari senyum viral apa artinya? Berikut penjelasan tentang Tradisi Dewi Kumari yang diyakini oleh masyarakat di Nepal.
Baru-baru ini, banyak pembicaraan tentang “Kumari Senyum” yang menjadi viral di TikTok.
Banyak yang penasaran apa arti dari senyuman Kumari ini, dan inilah penjelasannya.
Baca Juga:Kumari Senyum Artinya Ada Pertanda Apa? Viral di TikTok!Cara Isi Koin TikTok dan Daftar Harga Terlengkap, Cek di Sini!
Dewi Kumari tersenyum ada pandangan yang menyebutkan arti senyuman atau tindakannya itu bisa dianggap sebagai pertanda baik atau buruk bagi orang yang melihatnya.
Disamping Dewi Kumari tersenyum yang viral di TikTok ini, ketahui lebih jelasnya seputar tradisi tersebut yang dilakukan masyarakat di Nepal.
Apa Itu Tradisi Dewi Kumari?
Tradisi Dewi Kumari adalah sebuah kepercayaan unik di Nepal di mana seorang gadis muda dianggap sebagai inkarnasi Dewi Taleju dan manifestasi Dewi Durga.
Kumari harus mengikuti aturan ketat kuil, mengenakan pakaian merah, dan memiliki lukisan mata api di dahinya. Mereka diharapkan untuk tidak menunjukkan emosi seperti anak-anak pada umumnya.
Kata “Kumari” sendiri berasal dari bahasa Tamil yang berarti gadis praremaja atau gadis yang belum mengalami menstruasi.
Peran Kumari sangat penting dalam budaya Nepal yang kental dengan agama Buddha dan Hindu.
Misalnya, sebelum membuat kebijakan besar, perdana menteri Nepal akan mengunjungi kuil Kumari untuk memohon berkat dari Dewi agar kebijakannya bermanfaat bagi warga Nepal.
Baca Juga:Cek Bedanya Formasi Umum dan Khusus PPPK Bappenas 2023Viral Video Live Marshella Aprilia, Temannya Sebut Pratama Arhan Miskin
Namun, budaya Kumari sering mendapat kritik internasional karena dianggap sebagai eksploitasi anak di bawah umur dan berdampak psikologis pada anak tersebut.
Proses Pemilihan Dewi Kumari
Proses pemilihannya diketahui sangat rumit, mulai dari dipantau oleh 5 senior Buddha Bajracharya, imam kepala kerajaan, imam Taleju, dan astrolog kerajaan.
Syarat-syaratnya pun lengkap termasuk memiliki kesehatan yang baik, tanpa luka atau cacat, belum mengalami menstruasi, dan memiliki semua gigi.
Para calon Kumari juga harus memenuhi 32 “kesempurnaan tubuh” yang dikenal sebagai Battis Lakshan.