KURASI MEDIA – Tan Shot Yen, seorang ahli gizi masyarakat lulusan Universitas Indonesia, percaya bahwa anak-anak yang mengemut makanan atau menutup mulutnya mungkin disebabkan oleh masalah tekstur makanan, tidak mau lagi makan makanan yang lembek.
“Anak-anak tidak mau lagi makan bubur lumpur. Mereka ingin makanan padat. Jadi, Anda harus memastikan bahwa campurannya kental tapi tetap halus. Ini adalah tahap tekstur anak,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (6/10/23).
Tan Shot Yen kemudian mengatakan penyebab lainnya adalah sariawan dan kerusakan gigi akibat orang tua yang lupa menyikat gigi anaknya.
Baca Juga:Manfaat Madu Hutan untuk Kesehatan, Cocok di Konsumsi Ketika Cuaca PanasFIFA Tunjuk Tiga Negara Ini untuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia FIFA 2030
Ia mengatakan meskipun gigi anak baru tumbuh satu atau dua gigi, tetap harus disikat dengan pasta gigi berfluoride.
Selain itu, jika anak tidak bisa berkumur, orang tua dapat membantu mereka menyeka mulut dengan handuk hangat atau air hangat.
“Anak tidak bisa berkumur? Tidak perlu berkumur, cukup dilap dengan handuk hangat dan air hangat,” jelasnya.
Rutinitas merawat gigi, lanjut Tan Shot Yen, membuat anak tidak rewel saat giginya tumbuh karena tidak ada infeksi akibat rongga mulutnya yang terjaga dengan baik sejak dini.
“Kemudian ketika anak ganti gigi di usia 6 tahun, 7 tahun, gigi susunya masih istimewa, belum penuh karies. Anak yang karies rentan tidak mau makan. Dan anak yang tidak mau makan mengira ibunya kurang vitamin,” ujarnya.
Berbicara mengenai penyebab gerakan tutup mulut (GTM), menurut penelitian yang dilakukan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), diketahui bahwa perilaku makan yang tidak tepat atau pemberian makanan yang tidak sesuai dengan usianya menjadi penyebab yang paling sering terjadi.
IDAI menyatakan bahwa hal ini biasanya terjadi sejak masa penyapihan atau pengenalan makanan pendamping ASI (MPASI).
Baca Juga:Fajar/Rian Gagal Melaju ke Semi Final Asian Games 2022 Usai Kalah dari Pasangan TaiwanTII Beri Tips Atasi Bullying pada Anak Agar Pelaku Jera
Menurut IDAI, pemberian MPASI yang tepat perlu memperhatikan beberapa faktor seperti waktu, jumlah dan kualitas makanan, cara penyiapan dan penyajian makanan yang bersih, serta harus sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Selain itu, pemberian makanan pada anak sesuai dengan tahap perkembangannya juga mencakup tekstur makanan dan perbandingan makanan padat dan cair.