Kurang lebih sedikitnya aktivitas yang berhubungan dengan penggunaan gawai pada anak-anak dan kurangnya ‘aktivitas di luar ruangan.
“Dibandingkan dengan anak-anak di masa lalu, anak-anak saat ini lebih jarang bermain di luar ruangan daripada sebelumnya. Jadi, melakukan penjangkauan, mengerjakan pekerjaan rumah, sangat menegangkan, tetapi waktu telah berubah,” ungkapnya.
Pencegahan dini penyakit mata
Para orang tua harus mengambil tindakan pencegahan sejak awal untuk menghindari penyakit mata pada anak. Anna merekomendasikan untuk beristirahat setelah melakukan aktivitas berat dengan peralatan tersebut.
Baca Juga:Ahli Gizi Ungkap Pentingnya Asupan Gizi dengan Hindari Asupan Makan Lemak Berlebih, Ini Akibatnya!Bisa Hindari Dehidrasi, Ini Manfaat Konsumsi Buah Saat Cuaca Panas
Alat pengistirahat mata dapat diaplikasikan dengan menggunakan metode 20-20-20, yaitu beristirahat setiap 20 menit selama 20 detik pada jarak pandang 20 kaki atau 6 meter.
Selain itu, Anna juga mengingatkan untuk mempertimbangkan pencahayaan yang ideal pada gawai, seperti layar gawai yang tidak terlalu terang dibandingkan dengan udara di sekitarnya.
Anna juga menceritakan bagaimana kebiasaan membaca buku sambil tidur berdampak negatif pada matanya.
“Kemudian saat membaca sambil tidur, cahaya akan tertutupi oleh buku, sehingga menyebabkan cahaya pada buku meredup. Posisi tangan secara perlahan akan didekatkan ke wajah secara tidak sadar, jaraknya akan berkurang 30 hingga 40 sentimeter. Semakin banyak dia membaca, semakin dekat jaraknya, semakin negatif kemajuannya,” jelasnya.
Jika anak Anda harus mengerjakan pekerjaan rumah dengan gadget, cobalah menggunakan layar komputer karena jarak pandang sekitar 60 cm lebih menenangkan mata daripada menggunakan layar ponsel dengan jarak pandang rata-rata 30 cm.
Konsultasikan dengan dokter mata untuk penanganan lebih lanjut jika Anda melihat adanya kelainan pada respons mata anak Anda. Perawatan ini masih dapat diberikan dengan mudah pada bayi berusia antara 8 dan 10 tahun.