KURASI MEDIA- Generasi sandwich sering kali menghadapi situasi sulit. Mereka harus merawat generasi yang lebih tua dan lebih muda sambil memenuhi kebutuhan pribadi. Namun, masalah timbul ketika pendapatan generasi sandwich ini terbatas. Hasrat untuk mencapai kesuksesan kadang terasa sulit terwujud.
Menurut Benny Fajarai, CMO dan Co-Founder Lifepal, definisi sukses perlu diperinci, seperti memiliki rumah, kendaraan pribadi, atau keinginan lainnya. Contoh, memiliki rumah yang cukup untuk keluarga, memiliki mobil, dan merencanakan pernikahan sederhana atau perjalanan haji. Dengan tujuan yang jelas, mereka dapat menghitung berapa banyak uang yang dibutuhkan.
Untuk mencapai tujuan ini, generasi sandwich perlu mengelola keuangan dengan lebih bijak. Salah satu strateginya adalah alokasi penghasilan untuk ditabung atau diinvestasikan. Sebagai contoh, jika tujuan adalah memberangkatkan untuk ibadah haji yang membutuhkan waktu antara 10 hingga 20 tahun, maka mereka dapat menyisihkan sejumlah uang setiap bulan dengan disiplin.
Baca Juga:Harga Emas Hari ini, Setelah Naik Turun LagiCara Menyisihkan Uang dengan Mudah: Mewujudkan Keuangan yang Stabil dan Terarah
Benny menekankan bahwa dana darurat adalah hal terpenting dalam perencanaan keuangan. Dana ini harus berbentuk uang yang dapat dicairkan, misalnya deposito, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar selama 3-6 bulan. Dana darurat ini memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas finansial, terutama dalam situasi darurat.
Untuk memberikan gambaran, generasi sandwich adalah mereka yang memiliki tanggung jawab terhadap generasi di atas (orang tua dan mertua) dan di bawahnya (anak, adik, atau keponakan) sambil juga memenuhi kebutuhan pribadi.
Fenomena ini bukan hal yang langka, dan seringkali terkait dengan beban finansial karena mereka harus membiayai kedua generasi tersebut yang mungkin belum atau sudah tidak produktif secara ekonomi.