KURASI MEDIA – Amerika Serikat (AS) berencana untuk memperketat pembatasan chip terhadap China dengan tujuan mencegah saingan geopolitiknya memperoleh teknologi mutakhir yang bisa memberi keunggulan militer.
Aturan baru ini akan memperbaiki dan menutup celah dari pembatasan yang diumumkan pada bulan Oktober tahun lalu. Pemerintahan AS yang dipimpin Biden ingin memperkuat kontrol dalam menjual chip grafis untuk aplikasi kecerdasan buatan (AI) dan peralatan pembuatan chip canggih kepada perusahaan-perusahaan China.
AS juga akan melakukan pemeriksaan tambahan terhadap perusahaan China yang mencoba menghindari pembatasan ekspor dan akan menambahkan perusahaan desain chip China ke dalam daftar pembatasan perdagangan.
Baca Juga:Minecraft Menjadi Game Terlaris, Terjual 300 Juta KopiReview Sonic Superstars yang Baru Rilis!
Penerapan pembatasan chip ini bertujuan untuk menghentikan perkembangan teknologi China dan membuktikan kemampuan AS dalam menghadapi ambisi teknologi Beijing.
Pembatasan yang diperbarui ini akan dipublikasikan dalam waktu dekat. Pemerintahan AS tidak memberikan komentar terkait hal ini. Pembatasan chip yang diumumkan pada tahun lalu adalah langkah agresif dari AS untuk membatasi pengembangan teknologi China.
China telah menentang pembatasan ini dan meningkatkan investasinya dalam membangun kemampuan teknologi domestik. Ada keraguan terhadap kemampuan AS dalam menghadapi ambisi teknologi China setelah kemampuan China dalam memproduksi chip canggih yang melampaui upaya pembatasan AS.
Selain pembatasan chip, AS juga telah memulai penyelidikan mengenai Huawei. Apapun pembatasan yang diberlakukan kepada Huawei atau SMIC akan diproses secara terpisah dari aturan kontrol ekspor yang baru.
Kemampuan produksi chip canggih di China menjadi masalah keamanan nasional bagi AS, karena hal ini dapat memberikan keuntungan militer kepada China. Pemerintahan Biden berusaha untuk mengatasi beberapa masalah yang belum terselesaikan dengan aturan kontrol yang lebih ketat, terutama dalam pengembangan AI dan pengiriman teknologi melalui negara lain.
Beberapa perusahaan seperti ASML Holding NV dan Nvidia Corp telah mengajukan keberatan atas pembatasan yang baru ini. Namun, pemerintahan Biden ingin mengatasi masalah yang belum terselesaikan dengan aturan yang lebih ketat, termasuk dalam pengembangan AI dan pengiriman teknologi. Aturan baru ini akan membatasi pengiriman chip tertentu ke anak perusahaan dan afiliasi perusahaan China di luar negeri, serta mengharuskan perolehan lisensi dalam mengekspor teknologi yang dilarang ke negara-negara yang dapat digunakan sebagai perantara.