Setelah Menyerang RS, Israel Serang Juga Kamp Pengungsi Jabalia

Setelah Menyerang RS, Israel Serang Juga Kamp Pengungsi Jabalia
0 Komentar

KURASI MEDIA- Sebanyak 30 jenazah, termasuk perempuan dan anak-anak, ditemukan di bawah reruntuhan bangunan yang diserang oleh militer Israel di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza. Kamp ini merupakan kamp pengungsi terbesar di Gaza.

Kementerian Dalam Negeri Gaza melaporkan bahwa 27 pengungsi juga mengalami luka-luka, dan kekurangan obat-obatan dan peralatan medis yang signifikan.

Selama pekan terakhir, militer Israel terus melakukan serangan udara di Jalur Gaza. Total korban tewas mencapai 4.651 orang, sementara korban terluka mencapai 14.245 orang.

Baca Juga:Setelah Memcahkan Rekor, Kini Harga Emas Turun Rp4.000Rekomendasi HP dengan Kamera Terbaik untuk Hasil Foto Memukau

Kamp pengungsi Jabalia memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, dan terdapat tiga sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di dalamnya. Pasar di kamp tersebut juga menjadi sasaran dari serangan militer Israel.

Pada tanggal 21 Oktober 2023, sebuah konvoi berisi 20 truk membawa bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza melalui persimpangan Rafah dengan Mesir. Ini merupakan bantuan pertama yang tiba di Gaza sejak pertempuran antara Hamas dan Israel dimulai pada 7 Oktober.

Bantuan ini akan didistribusikan ke seluruh Jalur Gaza dan mencakup persediaan makanan serta obat-obatan, namun tidak termasuk bahan bakar, yang sangat penting bagi penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang.

Sementara itu, Israel telah memberlakukan blokade total terhadap wilayah Palestina setelah serangan oleh Hamas. Mereka juga memutus pasokan air, bahan bakar, dan listrik ke Gaza, termasuk untuk pembangkit listrik tenaga air dan limbah.

Organisasi nirlaba global seperti Oxfam dan badan PBB telah mengingatkan bahwa kekurangan layanan air dan sanitasi dapat menyebabkan wabah penyakit serius jika bantuan kemanusiaan tidak segera diberikan.

Situasi ini meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya dehidrasi, kolera, dan penyakit yang dapat ditularkan melalui air, menghadapi lebih dari 4.200 kematian warga Palestina, dengan 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 13.000 orang yang terluka akibat serangan udara Israel.

0 Komentar