KURASI MEDIA – Perekrut dari perusahaan seperti Nvidia, Jasper.ai, dan Hugging Face melihat peningkatan penggunaan ChatGPT oleh pelamar kerja untuk memperkuat lamaran mereka.
Survei National Bureau of Economic Research menemukan bahwa penggunaan “bantuan penulisan algoritmik” seperti AI dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk dipekerjakan. Namun, beberapa perekrut memperingatkan bahwa mengandalkan chatbot sepenuhnya dapat merusak peluang seseorang, karena bisa saja menghasilkan informasi yang salah atau tidak relevan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pelamar untuk memeriksa dengan cermat materi yang dihasilkan oleh ChatGPT sebelum mengirimkannya.
Baca Juga:Mudah Memar, Tanda Penyakit Serius?Tips Jitu Menggunakan Jaringan 5G agar Aman untuk Bisnis
Perekrut dari Jasper.ai dan Hugging Face melihat penggunaan ChatGPT sebagai alat yang dapat membantu pelamar “bertukar pikiran tentang kata kerja” dan membingkai ulang bahasa dalam lamaran mereka. Namun, mereka juga menekankan pentingnya memeriksa secara akurat bahwa materi yang dihasilkan AI mencerminkan kemampuan pelamar.
Jika tidak, bisa berdampak negatif pada proses perekrutan. Hal ini menunjukkan bahwa pelamar perlu terlibat aktif dalam proses dan tidak hanya mengandalkan AI sepenuhnya.
Beberapa perekrut menganggap penggunaan ChatGPT tanpa sentuhan manusia sebagai “praktik yang sangat buruk.” Penggunaan AI dalam menyusun surat lamaran dapat menunjukkan ketidaksiapan dan kurangnya motivasi pelamar untuk bergabung dengan perusahaan.
Oleh karena itu, penting bagi pelamar untuk menunjukkan keahlian mereka dalam bidang AI selama proses perekrutan dengan cara lain, seperti menjelaskan bagaimana mereka menggunakan ChatGPT dalam alur kerja atau mengikuti perkembangan terbaru di bidang AI.
Perekrut dari perusahaan seperti Jasper.ai, Nvidia, dan Hugging Face mengharapkan pelamar untuk dapat menunjukkan keahlian dan minat mereka dalam AI selama wawancara. Mereka juga menyarankan pelamar untuk menambahkan tautan GitHub ke proyek-proyek AI sebelumnya dalam resume mereka.
Meskipun ChatGPT dapat membantu pelamar untuk menonjol di antara pelamar lainnya, tetapi perekrut juga menganggap keterampilan dasar inti dalam pemrograman dan algoritme sebagai faktor penting dalam keputusan perekrutan.
Pelamar kerja dapat menggunakan ChatGPT dengan efektif untuk menulis surat lamaran dengan menentukan apa yang ingin disertakan dalam surat dan memerintahkan chatbot untuk merevisi kalimat atau paragraf tertentu hingga mencerminkan suara pelamar yang unik. Sentuhan manusia dalam lamaran kerja adalah yang membuat pelamar tidak bisa digantikan oleh AI sepenuhnya.