KURASI MEDIA – Apakah benar ponsel dapat menimbulkan kemandulan pada pria? Ternyata, semakin sering pria menggunakan ponsel, semakin rendah konsentrasi spermanya.
Alhasil kemandulan pada pria bisa juga di sebabkan oleh ponsel demikian hasil mengejutkan dari sebuah studi terbaru. Laporan terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility.
Pada jurnal ini mengungkapkan bahwa pria yang terlalu sering menggunakan ponsel, entah itu untuk panggilan telepon, memeriksa email, atau aktivitas seluler lainnya, memiliki konsentrasi sperma yang 20%.
Baca Juga:Mibro T2, Smartwatch Elegan dan Stylish untuk Generasi MudaInilah Makna di Balik Emoji Rasengan yang Sedang Viral di FB dan TikTok!
Hal ini membuat konsentrasi sperma lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak sering menggunakan ponsel.
Meskipun kekhawatiran semakin besar terhadap dampak medan elektromagnetik frekuensi radio yang dipancarkan oleh ponsel terhadap kesehatan manusia.
Studi ini menemukan bahwa teknologi ponsel saat ini, terutama dengan munculnya jaringan 4G dan 5G, memiliki potensi bahaya yang lebih kecil dibandingkan perangkat seluler awal.
Penggunaan Ponsel Menurut Peneliti Terkait Kemandulan pada Pria
Peneliti dari Universitas Jenewa dan Institut Kesehatan Masyarakat dan Tropis Swiss mengumpulkan data dari 2.886 pria berusia 18 hingga 22 tahun.
Mereka menemukan bahwa pria yang menggunakan ponsel lebih dari 20 kali sehari memiliki konsentrasi sperma 21% lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang jarang menggunakan ponsel.
Namun, ada harapan di tengah kekhawatiran ini. Penelitian juga menunjukkan bahwa hubungan antara penggunaan ponsel dan kualitas sperma tampaknya menurun seiring dengan perkembangan teknologi jaringan seluler dari 2G ke 3G dan 4G.
Para peneliti berharap bahwa tren ini akan berlanjut dengan teknologi 5G yang semakin canggih.
Meskipun demikian, banyak pertanyaan tetap belum terjawab.
Baca Juga:5 Platform Poster Disney Pixar AI yang Lagi Hits di Medsos!Daftar Smartphone Rilis November 2023
Apakah gelombang mikro yang dipancarkan ponsel memiliki efek langsung atau tidak langsung pada kesehatan reproduksi pria? Apakah suhu testis meningkat secara signifikan akibat penggunaan ponsel? Apakah obat-obatan juga berperan dalam regulasi hormonal produksi sperma? Semua pertanyaan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Sementara ilmuwan terus menggali lebih dalam, para peneliti menyerukan inisiatif penelitian baru mengenai kesuburan pria dan penggunaan ponsel sejalan dengan perkembangan teknologi seluler yang semakin maju.
Kita masih harus menunggu jawaban pasti atas dampak ponsel terhadap kesuburan pria, tetapi temuan ini telah mengguncang dunia kesehatan pria dan memicu diskusi yang mendalam mengenai penggunaan ponsel yang bijak dalam kehidupan sehari-hari.