Nilai Tukar Rupiah Kembali Menurun Pada Hari ini

Nilai Tukar Rupiah Kembali Menurun Pada Hari ini
0 Komentar

KURASI MEDIA – Pada awal perdagangan hari Selasa (7/11/2023), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah, dimulai dari level Rp15.562 per dolar AS. Data dari Bloomberg menyebutkan bahwa rupiah mengalami penurunan sebanyak 23 poin pada pembukaan perdagangan.

Hal ini merupakan kebalikan dari tren pada penutupan perdagangan hari Senin (6/11/2023), di mana rupiah menguat sebanyak 188,50 poin atau 1,20 persen.

Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar keuangan, mengungkapkan bahwa rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS pada hari tersebut. Hal ini dapat terjadi mengikuti pelemahan nilai tukar mata uang lainnya terhadap dolar AS pada pagi itu.

Baca Juga:Setelah Satu Bulan Israel Menyerang Gaza, 10.165 Orang Kehilangan NyawaManfaat Mengkonsumsi Buah Naga di Pagi Hari untuk Kesehatan

Menurutnya, kemungkinan pelemahan ini bisa dipicu oleh reaksi pasar dalam rangka menutup posisi short setelah terjadi penguatan besar sejak pengumuman rapat the Fed, sambil menunggu petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan moneter AS melalui data ekonomi atau komentar dari petinggi the Fed.

Data neraca perdagangan China bulan Oktober yang dirilis pada hari itu juga dapat menjadi faktor penggerak nilai tukar. China, sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, memiliki potensi untuk menjadi indikator pasar terkait potensi perlambatan ekonomi.

Apabila data menunjukkan penurunan signifikan dalam ekspor atau impor, pasar bisa merespons negatif terhadap aset berisiko, yang mungkin mengakibatkan penguatan dolar AS.

Data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (7/11/2023) menunjukkan pertumbuhan sebesar 4,94 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy), dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022. Hal ini dapat menjadi faktor tambahan yang mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Selain itu, data mengenai cadangan devisa, yang merupakan pasokan dolar AS di dalam negeri dan akan dirilis pada pagi hari itu, juga memiliki potensi untuk mempengaruhi nilai tukar rupiah. Jika terjadi penurunan yang signifikan dalam cadangan devisa, hal ini dapat memberikan tekanan tambahan pada nilai tukar rupiah.

Para pengamat pasar keuangan, Lukman Leong dan Ariston Tjendra, memproyeksikan bahwa rupiah kemungkinan akan bergerak dalam kisaran Rp15.500 hingga Rp15.600 per dolar AS pada hari tersebut.

0 Komentar