KURASI MEDIA – Konser Coldplay yang digelar di Jakarta pada Rabu (15/11) ternyata mengecewakan bagi para penyandang disabilitas. Meskipun dijanjikan inklusi dan akses bagi pengguna kursi roda, kenyataannya berbeda. Sejumlah kritikan pun muncul terkait sulitnya akses bagi penonton difabel.
Seorang penonton bernama Tirta berbagi pengalaman yang mengecewakan setelah konser. Menurutnya, promotor awalnya memberikan informasi untuk pengguna kursi roda, termasuk janji bantuan tim medis saat masuk ke venue konser. Informasi ini bahkan tercantum dalam syarat dan ketentuan penjualan tiket konser Coldplay di Jakarta.
Namun, pada hari konser di SUGBK, Tirta menemui petugas medis yang tidak mengetahui informasi tersebut. Hal ini membuatnya harus mencari tahu sendiri selama satu jam untuk menemukan akses masuk pengguna kursi roda.
Baca Juga:Samsung Galaxy A25 5G: Ponsel Terjangkau dengan Spek Tinggi dan Kamera CanggihAplikasi Penghasil Uang di 2023: Teruji Pembayarannya Langsung ke DANA, Tanpa Ribet!
Kekecewaan serupa juga dialami oleh pemilik tiket kursi roda lainnya. Tirta kemudian mengumpulkan mereka untuk meminta kejelasan dari panitia. Mereka mendesak agar bisa segera masuk ke area kursi roda, sesuai dengan janji yang diberikan sebelumnya.
Namun, panitia justru memberi informasi bahwa area kursi roda sudah penuh karena digunakan oleh pemegang tiket biasa yang baru saja mengalami kecelakaan. Hal ini memicu kebingungan dan protes dari para pemilik tiket kursi roda.
Situasi semakin memanas ketika pemilik tiket kursi roda yang sudah mengurus kategori khusus sejak lima bulan lalu dipaksa pindah ke area yang seharusnya tidak mereka tempati. Kondisi ini membuat beberapa pendamping pemilik tiket kursi roda naik pitam.
Setelah perjuangan yang panjang, panitia akhirnya memberi kesempatan bagi para pendamping untuk mengurus kursi yang seharusnya menjadi hak pemilik tiket kursi roda. Meski akhirnya mereka bisa menempati area yang telah disiapkan, proses menuju area tersebut tidaklah mudah dan memakan waktu sekitar dua jam.
Tirta menyayangkan bahwa perjalanan pengguna kursi roda hingga sampai di area konser memakan waktu panjang dan penuh hambatan. Meskipun akhirnya mendapatkan tempat yang seharusnya, tetapi prosesnya membuatnya merasa terbebani.
Kisah sulitnya akses bagi difabel ini menjadi sorotan netizen dari penyelenggaraan konser Coldplay di SUGBK. Bukan hanya masalah teknis seperti tiket habis dan e-ticket tak bisa di-scan, tetapi juga pengaturan massa yang tidak optimal dan pengaturan gate masuk ke kategori tempat duduk yang jauh. Semua ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan konser yang begitu dinantikan oleh penggemar dan Coldplay memiliki sejumlah kekurangan yang perlu diperhatikan agar konser berikutnya dapat berjalan lebih lancar dan inklusif.