KURASI MEDIA – Pembalap Prima Pramac Jorge Martin mengungkapkan pada hari Senin (18/3) waktu setempat mengenai masalah teknis yang menjadi penyebab utama penampilan kurang maksimalnya di MotoGP Qatar di Sirkuit Internasional Lusail.
Martin mengambil alih pimpinan klasemen dari pemimpin klasemen Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), dengan pemilihan ban yang tidak tepat menjadi salah satu sorotan utama yang terlihat di leg kedua dari tiga seri musim 2023. Ia pun harus puas dengan posisi ke-10.
“Ban belakangnya cukup hancur. Kami sudah tahu sejak awal bahwa kami adalah satu-satunya pembalap yang mengalaminya. Saya rasa sayang sekali kejuaraan ini ditentukan karena ban yang rusak,” ujar Martin, dikutip dari laman resmi MotoGP
Baca Juga:Meski Memperlebar Jarak Poin dengan Martin, Bagnaia Tak Ingin Lengah Raih Poin di Seri Terakhir untuk Juarai MotoGP 2023Fabio Di Giannantonio Catatkan Kemenangan Perdananya di MotoGP Qatar Usai Taklukan Bagnaia di Putaran Terakhir
Pembalap asal Spanyol ini juga mengaku sangat kecewa dengan penampilannya di balapan utama, meskipun ia tampil solid dan dominan di balapan sprint pada hari sebelumnya.
”Kami berada di MotoGP dan itu tidak bisa diterima. Saya memiliki kesempatan untuk memenangkan balapan. Saya merasa mereka memukul saya di luar lintasan, bukan di dalam lintasan,” ujar Martin.
Dengan hasil ini, Martin kini tertinggal 21 poin dari Bagnaia dalam perebutan gelar juara dunia yang akan ditentukan pada putaran ke-20 dan terakhir MotoGP musim ini di Sirkuit Ricardo Tormo Ceste, Valencia pada tanggal 24 dan 26 November.
Secara statistik, Bagnaia telah mengumpulkan 437 poin sejauh musim ini dengan enam kemenangan Grand Prix, empat kemenangan sprint, dan tujuh pole position.
Sementara itu, Martin telah mengumpulkan 416 poin, termasuk empat kemenangan Grand Prix, delapan kemenangan sprint, dan empat pole position.
Sementara itu, Bagnaia mengaku cukup optimis untuk mempertahankan gelar juara dunia MotoGP keduanya di Valencia.
Pembalap asal Italia ini memiliki peluang bagus untuk memenangkan balapan sprint hari Sabtu (25/11) dan juga telah menunjukkan hasil yang baik di sirkuit.
Baca Juga:Kemenangan Gregoria di Kumamoto Masters 2023 Jadi Inspirasi Sektor Tunggal Putri Indonesia PBB Ungkap Israel Hanya Izinkan Setengah Bantuan Bahan Bakar ke Jalur Gaza
Musim lalu, tanpa balapan sprint, Bagnaia berhasil meraih gelar juara dengan keunggulan 17 poin dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
“Dibandingkan dengan Jorge, kami berada dalam situasi terbaik. Ini akan menjadi tantangan besar setelah ini di Valencia, tapi saya akan berjuang. Ini adalah trek yang sangat bagus untuk saya,” kata Bagnaia.