KURASI MEDIA – Rider Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, berhasil menutup jarak poin dengan rival terdekatnya, Jorge Martin (Prima Parac) musim ini dengan 21 poin, namun ia tak ingin lengah dan membiarkan konsentrasinya menurun.
Bagnaia menegaskan jarak tersebut dengan finis kedua dan meraih 20 poin pada MotoGP Qatar di Sirkuit Internasional Lusail, Senin (14/3) dini hari WIB.
”Ini adalah hasil yang luar biasa dan berarti kami bisa datang ke Valencia dengan jarak atau selisih poin yang cukup jauh di klasemen kejuaraan.
21 poin tidak cukup untuk bersantai, jadi mungkin tidak akan mudah,” ujar Bagnaia, dikutip dari pernyataan resmi Ducati Corse.
Baca Juga:Fabio Di Giannantonio Catatkan Kemenangan Perdananya di MotoGP Qatar Usai Taklukan Bagnaia di Putaran TerakhirKemenangan Gregoria di Kumamoto Masters 2023 Jadi Inspirasi Sektor Tunggal Putri IndonesiaÂ
”Tapi secara keseluruhan saya puas dengan kerja tim.
Ini adalah kecepatan yang saya harapkan kemarin (saat kualifikasi dan Sprint),” tambahnya.
Mengenai balapan utama di Qatar, pembalap yang akrab disapa Pecco ini mengaku senang bisa memulai balapan dari P4 dan finis di podium kedua.
Ia sempat memimpin di pertengahan balapan yang terdiri dari 22 lap, ketika Martin kehilangan performanya dan tergelincir.
Bagnaia juga hampir saja mengamankan finis pertama, sebelum Fabio Di Giannantonio (Gresini Racing) merebut posisi terdepan dan membuatnya berada di bawah tekanan, membuatnya tak terkejar dan berada di urutan kedua. Terpaut 734 detik dari pemimpin balapan.
“Kami berhasil melakukan start dengan baik dan saya memiliki kesempatan untuk menunjukkan kecepatan yang luar biasa, satu-satunya hal adalah kesalahan di Tikungan 1 saat saya disalip Fabio, itu adalah momen yang menakutkan dan saya kehilangan banyak waktu,” katanya.
“Saya merasa mampu memperjuangkan kemenangan ini, tapi posisi kedua adalah hasil yang sangat bagus juga,” tambahnya.
Di sisi lain, rekan setim Bagnaia, Enea Bastanini, memulai balapan dengan cukup baik dari posisi P15 sebelum akhirnya finis di posisi P8 pada balapan malam hari di Lusail.
Baca Juga:PBB Ungkap Israel Hanya Izinkan Setengah Bantuan Bahan Bakar ke Jalur GazaMiris! Israel Kembali Ngebom Sekolah di Gaza yang Memakan KorbanÂ
“Balapan saya sangat sulit terutama di awal karena sangat sulit bagi saya untuk menyalip pebalap lain dan mencapai kecepatan saya, tetapi ketika kecepatan muncul di tengah balapan, saya berusaha keras untuk mengurangi jarak dari pebalap lain,” jelas Bastianini.