KURASI MEDIA – Vidya Anindita (S.Psi, M.Psi), dosen Departemen Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad), mengatakan bahwa dalam mendidik anak remaja, penting untuk memahami kebutuhan anak dan mendengarkan pendapat mereka.
Ia mengatakan bahwa penting untuk bersikap terbuka untuk belajar bersandar.
“Ketika anak tumbuh dan belajar sesuai dengan usianya, orang tua juga harus belajar untuk bertindak sesuai dengan usianya karena menjadi orang tua adalah proses belajar seumur hidup” kata Vidia dikutip dari berbagai media.
Dia mengatakan menerapkan pendidikan pada setiap tahap perkembangan anak, termasuk bayi, anak usia dini, prasekolah dan remaja, memiliki tantangan tersendiri.
Masa remaja sering dianggap sebagai masa yang paling sulit dalam mengasuh anak.
Baca Juga:Miliki Riwayat Diabetes? Jangan Takut Periksa, Cegah Sejak Dini dengan Hal Ini!Gigitan Nyamuk Wolbachia Sama Seperti Nyamuk Biasa, Apakah Berbahaya?
Hal ini dikarenakan remaja memiliki keinginan yang kuat untuk mengekspresikan keinginan, kebutuhan, hasrat, pendapat, yang dipengaruhi oleh perkembangan aspek kognitif, bahasa, dan emosi yang dipikirkannya.
Selain itu, remaja mencari keharmonisan, kenyamanan, dan kesenangan dengan teman sebayanya untuk mengeksplorasi jati dirinya, dekat dengan kelompok, dan diterima oleh suatu kelompok.
Ia mengatakan bahwa hal ini berarti peran orang tua digantikan oleh peran teman.
Hal ini dikarenakan anak-anak merasa memiliki lebih banyak kesamaan dan lebih mudah diterima oleh teman-temannya dibandingkan ketika mereka berinteraksi dengan orang tua.
Untuk mencegah anak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sesuai dengan norma, orang tua perlu menjadi teladan yang baik bagi perilaku anak dan menjaga kewaspadaan baik secara verbal maupun dalam bentuk lain, serta berdialog secara rutin dengan anak.
Seringkali, orang tua hanya mendengarkan tanpa mencoba memahami apa yang dijelaskan oleh anak mereka, atau bahkan cenderung menghentikan penjelasan anak mereka dengan cepat.
Oleh karena itu, baik anak maupun orang tua membutuhkan hati dan pikiran yang lembut, bebas dari prasangka dan persepsi buruk, untuk saling memahami.
Baca Juga:Konsumsi Jamu dan Obat Herbal yang Mengandung Steroid Picu Diabetes, Emang Iya?Ini Deretan Nama Pemain Memakau Selama Fase Grup Piala Dunia U-17
Itulah sebabnya ia menggunakan percakapan untuk mengajarkan remaja melepaskan persepsi mereka, memahami perkembangan mereka, membuka hati untuk memahami mereka, dan mendengarkan kebutuhan dan pendapat mereka.