KURASI MEDIA- Demam berdarah, merupakan salah satu tantangan yang dihadapi dunia sejak zaman dahulu. Termasuk Indonesia, DBD ini masih sulit dikendalikan. Untuk memberantas DBD terdapat sebuah inovasi yang dipercaya bisa atasi DBD yaitu nyamuk Wolbachia.
Nyamuk Wolbachia yang direproduksi oleh miliarder asal Amerika Serikat, Bill Gates, dibuat di dalam sebuah bangunan dua lantai di MedellÃn, Kolombia, di mana para ilmuwan bekerja berjam-jam di laboratorium yang lembab untuk menghasilkan jutaan nyamuk.
Pendiri Microsoft ini menyatakan bahwa dalam prosesnya, para ilmuwan memenuhi semua kebutuhan serangga tersebut dari fase larva hingga menjadi kepompong dewasa, menjaga suhu tetap optimal dan memberikan mereka nutrisi yang cukup, termasuk makanan ikan, gula, dan tentu saja, darah.
Baca Juga:Daftar Ide Bisnis yang Menjanjikan di Tahun 2024, Mau Coba?Personel BLACKPINK Tak Lanjutkan Kontrak? Ini Kata YG Entertainment
Dijelaskan bahwa nyamuk Wolbachia yang dibudidayakan di pabrik ini membawa bakteri bernama Wolbachia, yang berfungsi menghambat penularan demam berdarah dan virus lainnya, seperti Zika, chikungunya, dan demam kuning, kepada manusia.
Dengan melepaskan nyamuk Wolbachia ini untuk berkembang biak dengan populasi nyamuk liar, bakteri Wolbachia diharapkan dapat menyebar dan mengurangi risiko penularan virus, serta melindungi jutaan orang dari penyakit. Nyamuk ini akan dilepaskan untuk berpasangan dengan populasi nyamuk liar, menyebarkan bakteri Wolbachia yang konon dapat mencegah penularan demam berdarah dan penyakit lain yang dibawa oleh nyamuk ke manusia.
Namun terdapat banyak kontroversi hingga hoaks di masyarakat. Salah satunya yang menyebutkan bahwasannya nyamuk ini membawa gen LGBT.
Beredar informasi yang mengklaim bahwa nyamuk Wolbachia disebarkan untuk menghasilkan karakter genetik lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LBGT) dalam populasi.
Namun, klaim tersebut tidak benar. Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, klaim tersebut telah dipastikan tidak akurat. Wolbachia, merupakan bakteri yang secara alami tumbuh pada serangga, terutama nyamuk, kecuali nyamuk Aedes aegypti.
Wolbachia dapat menghambat virus dengue, sehingga jika nyamuk Aedes aegypti menghisap darah yang mengandung virus dengue, mereka menjadi resisten dan tidak menyebarkan virus tersebut ke manusia.
Sampai saat ini, tidak ada klaim yang sah atau valid yang menyatakan bahwa penyebaran Wolbachia dapat membentuk karakter genetik LGBT dalam masyarakat.