KURASI MEDIA – Dr. Peggy, Sp.KFR, K.R(K), dokter spesialis rehabilitasi medik, mengatakan bahwa pasien diabetes perlu melakukan banyak persiapan sebelum mulai berolahraga, baik dari segi fisik maupun kekuatan.
Persiapan tersebut antara lain memastikan pasien sudah makan minimal 2 jam sebelum berolahraga, mengonsumsi obat diabetes, serta mengukur denyut nadi dan memastikan denyut jantungnya kurang dari 100 kali/menit.
Ini termasuk mulai berolahraga.
Pasien juga harus memeriksa kadar gula darah mereka. Kisaran yang aman adalah 110 hingga 250 mg/dL.
Baca Juga:Ini Aturan Konsumsi Gula Pasir Bagi Pasien DiabetesBentol Akibat Digigit Kutu Bisa Jadi Alergi, Ini Kata Ahlinya!
“Olahraga menurunkan kadar gula darah, sehingga memulai kadar gula darah rendah dan menurunkannya dapat menyebabkan pasien pingsan, sebaliknya, meningkatkan kadar gula darah terlalu tinggi atau menyebabkan hiperglikemia berbahaya bagi metabolisme tubuh,” Peggy menjelaskan.
Di sisi lain, pasien harus memastikan untuk mengenakan pakaian dan sepatu yang nyaman, terutama jika mereka sudah memiliki masalah pada kaki dan menderita kesemutan serta nyeri pada kaki.
Untuk meminimalkan risiko jatuh saat berolahraga, penting untuk memastikan bahwa sepatu tidak terbuat dari bahan yang kasar dan memiliki area jari kaki yang luas.
Setelah berolahraga, sulit untuk merasakan apakah kaki Anda terluka atau tidak, sehingga disarankan untuk memeriksa kondisi kedua kaki dan beristirahat yang cukup di malam hari.
Peggy mengatakan bahwa latihan fisik perlu direncanakan, diukur, dan dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.
Artinya, dalam seminggu ia melakukan olahraga aerobik intensitas sedang selama 30 menit selama lima hari dalam seminggu.
“Alasan mengapa fase aerobik yang diinginkan terletak pada prinsip aerobik, karena respon tubuh terhadap fase aerobik baru tercapai setelah minimal 30 menit. Dalam 30 menit glukosa baru dipecah,” kata Peggy.
Baca Juga:Menggunakan Bedak untuk Mengeringkan Keringat Tidak Bagus untuk Kesehatan Kulit?Tawarkan Kemudahan, Kymco Rilis Tiga Terebosan Baterai Listrik Motor
Kemudian secara berkala sekaligus, misalnya setiap pagi, secara konsisten. Tapi di awal (olahraga), dalam waktu 15 menit dia istirahat 1 menit, dan setelah itu dia harus istirahat 1 menit dalam waktu 15 menit.
Itu tidak akan terjadi.
Peggy menjelaskan, menambahkan bahwa angka ini lebih rendah daripada latihan aerobik karena waktu istirahat diperlukan untuk menghindari kerusakan otot.
Ia menjelaskan bahwa angka tersebut lebih rendah dari itu. Terlepas dari aktivitas fisik sehari-hari, pasien juga perlu mempertahankan gaya hidup aktif melalui aktivitas fisik.