KURASI MEDIA — Tempat horor selalu menarik banyak perhatian orang-orang. Entah karena rasa penasarannya untuk beruji nyali, atau memang memiliki ketertarikan pada kisah di baliknya. Berikut merupakan beberapa tempat horor di Bandung yang sering menjadi perbincangan.
Tempat Horor di Bandung
Rumah Pengabdi Setan
Setelah filmnya rilis dan mendapat sambutan hangat dari para penontonnya, Rumah Ibu menjadi tempat wisata horor baru. Tak heran, Rumah Pengabdi Setan ini menjadi salah satu objek wisata di Pangalengan.
Rumah tua ini tepatnya berlokasi di tengah perkebunan PTPN VIII, Kampung Kertamanah, Desa Megamukti, Pangalengan, Bandung. Menurut cerita yang beredar, ada yang melihat penampakan sosok misterius berwujud menir Belanda dan anak-anak kecil berkebangsaat Belanda.
Baca Juga:Ini 2 Kisah Mistis yang Jadi Daya Tarik Jembatan Cirahong!Jadwal Tayang RTV Hari Kamis, 23 November 2023
Ada juga bapak-bapak yang melewat dengan mengendarai sepeda motor kemudian motornya terasa berat. Saat menengok ke belakang, tiba-tiba ada seorang anak kecil yang wajahnya sudah hancur rupanya.
Rumah Gurita
Berlokasi di daerah Pasteur, Bandung, rumah ini sering digadang-gadang menjadi tempat sekte pemujaan sesat karena patung gurita besar di atasnya. Rumah tersebut memiliki patung gurita yang berwarna hitam dan matanya merah.
Namun, pada kenyataannya, rumah ini adalah rumah yang memperhatikan nilai seni yang sangat tinggi karena pengerjaannya begitu rumit. Rumah Gurita ini juga pernah menjadi film yang menggaet Shandy Aulia sebagai pemeran utamanya.
Bandung Medical Center
Pada tahun 2015, Bandung Medical Center ramai oleh pengunjung karena memilki nuansa mistis. Jika berkunjung ke sini, Anda akan mendapatkan pemandangan gedung khas Belanda. Selain bangunannya yang bernuansa Belanda, banyak beberapa kaca jendela yang mulai retak dan lumur yang banyak.
Selain itu, pohon besar di area tersebut pun membuat nuansa mistis makin terasa. Namun sekarang, gedung tersebut sudah direnovasi lagi menjadi rumah sakit.
Museum Pos Indonesia
Suasana mistis di Museum Pos Indonesia terdapat di ruang yang memamerkan surat emas, yaitu surat dari berbagai raja-raja Nusantara untuk para petinggi penjajah Belanda. Surat-surat tersebut menjadi catatan penting sejarah Indonesia mengenai perkembangan surat di Tanah Air.