KURASI MEDIA – Badan Antariksa AS, NASA, baru saja mencetak sejarah dengan berhasil menangkap sinyal laser yang ditembakkan dari pesawat antariksa Psyche. Saat ini, Psyche berada pada jarak 16 juta kilometer dari Bumi, sedang dalam misi menuju asteroid logam misterius. Keberhasilan ini terjadi pada 14 November dan menandai pencapaian luar biasa dalam uji coba sistem Komunikasi Optik Antariksa Dalam (DSOC).
Sistem DSOC merupakan alat komunikasi generasi berikutnya yang tidak lagi mengandalkan gelombang radio, melainkan memanfaatkan sinar laser untuk mengirimkan informasi antarplanet. Langkah ini menjadi bagian dari upaya NASA untuk mempercepat komunikasi di luar angkasa dalam berbagai misi.
Abi Biswas, ahli teknologi proyek sistem di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, California, menyatakan keberhasilan mereka dengan antusias, “Meraih cahaya pertama adalah pencapaian yang luar biasa. Sistem di darat berhasil mendeteksi foton laser luar angkasa dari DSOC. Dan kami juga dapat mengirimkan beberapa data yang berarti kami dapat bertukar ‘sedikit cahaya’ dari dan ke luar angkasa.”
Baca Juga:Tren Mode 2024 yang Harus Kamu Tahu, Elegansi dan Ketenangan Lebih MendominasiUMP Jawa Barat 2024 Melonjak, Bagaimana Nasib UMK Bandung?
Misi sebelumnya telah mencoba komunikasi laser di orbit Bumi atau dalam perjalanan ke Bulan. Namun, DSOC menjadikan komunikasi laser sebagai pengujian tersulit dan terjauh yang pernah ada. Keberhasilan ini membuka pintu untuk para astronaut di masa depan, memungkinkan mereka menggunakan sinar laser untuk melakukan kendali di darat saat menjalani misi ke Bulan atau Mars.
Kronologi pengetesan DSOC dimulai di Fasilitas Table Mountain JPL di luar Los Angeles, California. Suar uplink, laser inframerah dekat, dinyalakan dan diarahkan ke arah Psyche. Sekitar 50 detik kemudian, pemancar di Psyche menerima laser dan meneruskan sinyal lasernya kembali ke Observatorium Palomar, dekat San Diego. Uji coba ini membutuhkan ketelitian astronomi dan sistem panduan otomatis untuk membantu mengarahkan laser Psyche sendiri.
Keberhasilan uji coba ini bisa membawa dampak besar, mengingat panjang gelombang sinar laser lebih pendek dibandingkan gelombang radio. Dengan penggunaan sinar optik, misi luar angkasa dapat mengirimkan informasi 10 hingga 100 kali lebih banyak per satuan waktu dibandingkan dengan metode sekarang yang masih menggunakan gelombang radio.