Penonton akan memahami bagaimana Bagus menceritakan kisah kesehariannya setelah bertemu kembali dengan Hana.
Di awal film, penonton akan belajar bagaimana cara membuat skenario berdasarkan sudut pandang penulis.
Di sini, Bagus bercerita tentang awal pertemuannya dengan Hana yang menjadi dasar ide cerita untuk film romantis baru ini.
Baca Juga:Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.110.000 per GramFakta Menarik Cerita Film “JESEDEF” Ternyata Terinspirasi dari Kisah Cinta Artis Ringo Agus Rahman
Sebagai seorang pria yang akhirnya bertemu dengan cinta pertamanya sejak masa sekolah, Bugs memiliki fantasi romantis, namun pada kenyataannya hal tersebut cukup biasa dan dia tidak setuju dengan pendapat Hana.
Ada beberapa titik di mana tindakan Bugs menunjukkan bahwa ia egois, meskipun tindakan tersebut didasari oleh rasa cinta kepada Hana.
Fantasi romantis yang dibayangkan Bagus sering kali terpatahkan oleh kenyataan yang ada di benak Hana.
Menurut Hana, impian Bagus untuk membuat film romantis dengan pemeran orang-orang yang berusia akhir 30-an adalah hal yang mustahil.
“Cinta yang manis hanya untuk anak muda” adalah salah satu kutipan penting Hana dari film “JESEDEF”.
Bagus mulai menulis kisahnya berdasarkan ide dan pengalaman cintanya dengan Hana, yang akhirnya menjadi film ini.
Salah satu hal yang paling mengejutkan dari film ini adalah kepiawaian sutradara Yandy dalam menyampaikan plot twist di akhir cerita.
Baca Juga:Kenali Apa Itu Caregiver? Ini Tips MengatasinyaCrash di GP Valencia, Marc Marqeuz Ungkap Kekecewaanya Akhiri Musim Bersama Honda Tak Semulus yang Diharapkan!
Akhir cerita dari film “JESEDEF” akan mengejutkan para penonton: Membuat film dari sebuah film di dalam film.
Belajar Merelakan Kepergian Orang yang Dicintai
Seandainya suami Hana tidak meninggal dunia, kisah Hana dan Bugs tidak akan terungkap dalam film JESEDEF.
Di awal film, penonton disuguhi adegan mengharukan saat Hana merawat suaminya sebelum meninggal.
Akhirnya sang suami pergi untuk selama-lamanya, meninggalkan Hana seorang diri dalam kesedihan yang mendalam.
Hana dengan tegas berjanji bahwa ia tidak akan pernah mencintai orang lain dan mantan suaminya akan menjadi satu-satunya pria dalam hidupnya.
Dalam kesedihannya, Hana bertemu dengan Bagus, seorang teman dari masa sekolahnya.
Bagus tetap menjadi teman yang menarik bagi Hana, dan dia juga menceritakan kisah-kisah hidupnya kepada Bagus.
Hana lambat laun mengetahui bahwa niat baik Bagus untuknya lebih dari sekedar berteman dengannya.