KURASI MEDIA – Konflik antara Israel dan Palestina adalah salah satu konflik terpanjang dan paling rumit di dunia modern. Akar masalah ini dapat ditelusuri hingga ke periode awal abad ke-20. Untuk memahami dinamika konflik ini, kita perlu menggali sejarah dan peristiwa-peristiwa kunci yang membentuk landasan konflik tersebut.
1. Pembagian Wilayah oleh Inggris (1917-1947)
Sejarah konflik Israel-Palestina dimulai dengan Deklarasi Balfour pada tahun 1917, di mana Inggris menyatakan dukungannya terhadap pembentukan “rumah nasional bagi bangsa Yahudi” di Palestina. Pada 1922, Liga Bangsa-Bangsa memberikan mandat kepada Inggris untuk mengelola wilayah tersebut.
2. Pembentukan Negara Israel (1948)
Setelah Perang Dunia II, pada tahun 1947, PBB mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua negara: satu untuk Yahudi dan satu untuk Arab. Meskipun diresmikan oleh PBB, rencana ini menimbulkan ketegangan dan protes, terutama dari pihak Arab.
Baca Juga:Tips Jaga Kesehatan di Musim HujanRekomendasi Buah yang Memiliki Asam Folat Tinggi
3. Perang Kemerdekaan Israel (1948-1949)
Pada 14 Mei 1948, David Ben-Gurion mengumumkan berdirinya Negara Israel. Ini diikuti oleh serangan dari negara-negara Arab sekitarnya. Perang tersebut meninggalkan ribuan orang tewas dan menciptakan sejumlah besar pengungsi, baik dari komunitas Yahudi maupun Arab.
4. Pertikaian Perbatasan (1956-1967)
Pertikaian perbatasan antara Israel dan negara-negara tetangga terus berlanjut. Krisis Suez pada tahun 1956 dan Perang Enam Hari pada tahun 1967 menjadi titik puncaknya. Israel berhasil merebut wilayah yang signifikan, termasuk Tepi Barat, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, dan Dataran Tinggi Golan.
5. Intifada Pertama (1987-1993)
Pada 1987, meletuslah Intifada Pertama, pemberontakan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel. Ini menyoroti ketidakpuasan terhadap kebijakan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
6. Perjanjian Oslo (1993-1995)
Proses perdamaian dimulai dengan Perjanjian Oslo, yang menciptakan Otoritas Palestina untuk mengelola sebagian wilayah Palestina. Meskipun awalnya dianggap sebagai langkah positif, proses ini terhenti dan bahkan disusul oleh eskalasi kekerasan.
7. Intifada Kedua (2000-2005)
Pada tahun 2000, Intifada Kedua meletus setelah gagalnya perundingan Camp David. Konflik ini menyebabkan kerugian besar di kedua belah pihak, dengan ribuan orang tewas.
8. Konflik Terkini dan Isu Terkait (2005-Sekarang)
Pertempuran terus berlanjut, dengan isu-isu seperti blokade Gaza, pemukiman Israel di Tepi Barat, dan status Yerusalem menjadi fokus utama. Upaya-upaya perdamaian terus dilakukan, tetapi kendala dan perbedaan yang mendalam terus menghambat progres.