KURASI MEDIA – Stunting adalah kondisi pertumbuhan dan perkembangan terhambat pada anak di bawah lima tahun akibat malnutrisi kronis dan infeksi berulang. Stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari tinggi standar untuk usianya.
Kondisi ini dapat memiliki dampak kesehatan dan ekonomi yang bervariasi, seperti gangguan kognitif dan motorik, gangguan metabolisme, dan produktivitas yang berkurang. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan memastikan asupan nutrisi yang cukup, imunisasi, dan kebersihan bagi ibu hamil dan anak-anak, dilansir dari situs Kementerian Kesehatan RI.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting adalah pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat pada anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak dikatakan stunting jika tinggi badannya kurang dari -2 deviasi standar dari referensi pertumbuhan anak WHO.
Penyebab Stunting
Penyebab langsung stunting meliputi:
Baca Juga:Spoiler One Piece 1100: Pengalaman Pahit Kuma Hingga Kenapa Shichibukai Dibentuk Pemerintah DuniaWindows 11: Tanggal Rilis dan Cara Install Hingga Perbedaan dengan Windows 10
- Nutrisi yang tidak mencukupi (tidak makan cukup atau makan makanan yang kurang nutrisi penumbuh).
- Infeksi berulang atau penyakit kronis yang menyebabkan penyerapan atau penggunaan nutrisi yang buruk.
- Praktik perawatan bayi dan anak.
- Kebersihan dan keterbatasan keamanan pangan di kalangan rumah tangga paling miskin.
- Gaya hidup reproduksi dan nutrisi ibu.
- Status sosial dan tingkat pendidikan ibu.
- Kebiasaan pemberian makan yang buruk.
- Sanitasi yang tidak mencukupi.
- Kekurangan hormon pertumbuhan (jarang terjadi).
Stunting dapat memiliki dampak kesehatan dan ekonomi yang bervariasi, seperti gangguan kognitif dan motorik, gangguan metabolisme, dan produktivitas yang berkurang. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan memastikan asupan nutrisi yang cukup, imunisasi, dan kebersihan bagi ibu hamil dan anak-anak.
Pencegahan Stunting
Untuk membantu anak yang sudah mengalami stunting, Anda dapat mengikuti beberapa rekomendasi dari WHO dan sumber lainnya. Beberapa tindakan yang mungkin dilakukan antara lain:
- Pastikan rumah tangga memiliki akses sanitasi yang memadai, air bersih, dan makanan yang beragam.
- Berikan dukungan pengurangan kemiskinan untuk keluarga yang membutuhkan.
- Edukasi keluarga tentang cara memberi makan anak kecil dan melindungi mereka dari infeksi.
- Sediakan layanan kesehatan yang memadai dan dapat diakses untuk mencegah dan mengobati infeksi.
- Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan.
- Penuhi kebutuhan nutrisi sejak kehamilan.
- Pantau perkembangan anak.
- Dukung pemberian ASI dengan makanan pendamping yang sehat.
- Selalu jaga kebersihan lingkungan.
- Terapkan tindakan komunitas, pengembangan kebijakan dan legislasi, kepemimpinan yang berkomitmen, dan transfer tunai bagi ibu hamil.