KURASI MEDIA – Qatar, bersama dengan negara-negara lain, berjanji untuk terus mengupayakan moratorium kemanusiaan di Jalur Gaza untuk memastikan gencatan senjata yang tahan lama di sana.
“Selama proses mediasi, Negara Qatar bekerja keras untuk mencegah perang pembalasan,” kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, pada Sidang Majelis Umum ke-44.
Hal ini disampaikan dalam pidatonya pada Rapat Kabinet ke-158. Dewan Tertinggi Dewan Kerjasama Teluk (GCC) di Doha.
Baca Juga:UNICEF Ungkap Gaza Selatan Mengalami Pengeboman Terparah Sejak 7 Oktober Ronaldinho Sebut Mbappe Berpotensi Menangkan Ballon d’Or 2024, Ini Alasanya!
Menurut Kementerian Luar Negeri Qatar, Al-Thani menegaskan kembali “kecaman Qatar terhadap kejahatan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel.
Dia juga memberikan laporan lengkap tentang kejahatan Israel, khususnya serangan terhadap fasilitas sipil, fasilitas bantuan dan fasilitas kemanusiaan, kejahatan keji yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir oleh pasukan pendudukan Israel terhadap rekan-rekan Palestina mereka di Jalur Gaza. Dia menyerukan penyelidikan internasional yang adil.
Pasukan Israel kembali menggempur Jalur Gaza pada Jumat pagi setelah mengumumkan penghentian bantuan kemanusiaan yang telah berlangsung selama seminggu.
Sedikitnya 509 warga Palestina telah tewas dan 1.316 lainnya terluka dalam serangan udara Israel sejak Jumat, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Setelah Hamas menyerang Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober, Israel terus melakukan serangan udara dan darat di Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina pada hari Minggu mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza telah mencapai 15.523 orang dan jumlah korban luka-luka mencapai 41.316 orang.
Jumlah korban tewas di pihak Israel mencapai 1.200 orang.