KURASI MEDIA – Hari ini, harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 per gram, mencapai Rp1,13 juta. Begitu juga dengan harga buyback, yang naik menjadi Rp1,02 juta per gram menurut logammulia.com, situs yang menetapkan harga buyback ketika menjual emas ke Butik Logam Mulia.
Harga emas batangan Antam pada hari ini juga tertera dalam pecahan lainnya, antara lain:
– 0,5 gram: Rp613 ribu.
– 1 gram: Rp1,13 juta.
– 2 gram: Rp2,2 juta.
– 3 gram: Rp3,3 juta.
– 5 gram: Rp5,4 juta.
– 10 gram: Rp10,75 juta.
– 25 gram: Rp26,762 juta.
– 50 gram: Rp53,445 juta.
– 100 gram: Rp106,812 juta.
– 250 gram: Rp266,765 juta.
– 500 gram: Rp533,32 juta.
– 1.000 gram: Rp1,07 miliar.
Penting diketahui bahwa harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Pembeli tanpa NPWP akan mendapatkan potongan pajak lebih tinggi, yaitu sebesar 0,9 persen.
Baca Juga:Rekomendasi Tempat Liburan Gratis 100%Pemula Wajib Tau Aplikasi Investasi ini!
Meskipun logam mulia atau emas fisik dianggap instrumen investasi berisiko rendah menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, tetap ada risiko tinggi seperti hilang atau dicuri, terutama saat dibawa bepergian.
Andy juga menyoroti pentingnya pemahaman masyarakat terhadap tingkat risiko dan imbal hasil dari instrumen investasi yang dipilih.
Andy mengingatkan bahwa instrumen-instrumen investasi dengan risiko rendah umumnya memberikan imbal hasil yang lebih kecil. Sebaliknya, instrumen dengan imbal hasil lebih besar cenderung memiliki risiko tinggi atau potensi kerugian yang lebih besar, sesuai prinsip high risk high return.
Untuk menghitung keuntungan investasi emas, caranya adalah mencari selisih antara harga jual dan harga beli. Sebagai contoh, jika harga beli emas Antam adalah Rp1,021 juta per gram dan harga jualnya Rp917 ribu per gram, maka selisihnya adalah Rp104 ribu.
Keuntungan akan diraih ketika selisih harga melebihi harga beli. Andy juga menjelaskan bahwa emas sering dianggap sebagai instrumen investasi jangka panjang, mengingat perubahan nilai dapat memakan waktu, dan mencatatkan keuntungan atau kerugian dapat terjadi seiring berjalannya waktu.