KURASI MEDIA – Wulan Guritno dan Shaloom, pasangan ibu dan anak yang membintangi film horor Trinil, mengakui bahwa mereka harus melatih tubuh dan mempertajam ekspresi wajah mereka untuk memainkan peran Rahayu muda dan perannya sebagai hantu.
Wulan mempromosikan film horor terbarunya itu, mengatakan bahwa ini merupakan pengalaman pertamanya memerankan karakter hantu gentangan.
“Karena ia terbiasa melihat hantu harus direpresentasikan melalui matanya,
dan saya tidak bisa banyak bergerak. Memerankan Rahayu sebagai setan berbeda dengan memerankan manusia.Ekspresi di mata mereka berbeda. Jadi bagaimana Anda mengekspresikan diri ? Setan bisa mengekspresikan dirinya sendiri atau tidak. Jadi orang harus menangkap orang lain ketika mereka marah,” kata Wulan
Baca Juga:Kunto Aji Awali Tahun 2024 dengan Gelar Konser di Yogyakarta, Segini Harga Tiketnya!Dukung Gaza, Peretas Yordania Targetkan Situs Militer Israel
“Entah itu benar atau tidak, dibutuhkan sedikit pembelajaran karena hantu, tidak seperti manusia, tidak bisa mengekspresikan diri mereka dengan bebas,” tambahya.
Sementara itu, Shaloom, yang memerankan karakter muda Rahayu, juga mengatakan bahwa ia harus belajar olah tubuh dari pelatih akting dan memperdalam perannya karena ia tidak memiliki cukup banyak dialog untuk mengekspresikan ekspresi wajahnya.
”Semua adegan saya adalah kilas balik, jadi tidak ada dialog, jadi tantangannya adalah menyampaikan perasaan yang ingin saya sampaikan melalui olah tubuh dan gerakan tubuh, jika saya ingin marah, itu karena tidak ada dialog, saya ingin marah, Jadi bagaimana kita bisa menyampaikan pesan melalui gerakan tubuh kita? ” Kata Shaloom.
Film Trinil adalah proyek pertama yang melibatkan duo ibu dan anak ini.
Meskipun keduanya tidak berada dalam satu foto dan memiliki jadwal syuting yang berbeda, Wulan mengatakan bahwa ini bisa menjadi awal yang baik jika di masa depan ada film yang akan menampilkan mereka dalam satu layar.
Ketika Wulan ditawari peran Rahayu oleh sutradara Hanun Bramancho, ia awalnya menolak.
Namun, Wulan akhirnya menyetujui tawaran tersebut, karena yakin bahwa ini adalah film horor pertama Hanun setelah 17 tahun.
“Mas Hanun meyakinkan saya karena peran saya dalam film ini adalah kehidupan itu sendiri. Dia juga mengatakan kepada saya bahwa ini adalah drama radio dari tahun 80-an yang sangat populer. Dia sangat bersemangat karena ini adalah film horor pertamanya setelah 17 tahun,” kata Wulan.