KURASI MEDIA – Jika Anda akan berlibur bersama keluarga dengan menggunakan mobil pribadi, sebaiknya periksa terlebih dahulu kondisi mobil, terutama sistem rem.
Ketika pemilik mobil ingin melakukan perjalanan jauh atau menggunakan mobilnya bersama orang-orang terkasih, pengecekan sistem rem sering kali luput dari kesadaran.
Padahal, minyak rem sendiri merupakan salah satu elemen kunci dalam proses fungsional sistem pengereman pada kendaraan roda empat maupun roda dua, sehingga seringkali luput dari perhatian.
Baca Juga:Western Sydney University Buat Superkomputer Canggih Berskala Otak Manusia?Google Hentikan Pengumpulan Data Lokasi Pengguna Maps, Ini Alasannya!
“Secara singkat, fungsi utama minyak rem sebagai fluida dalam sistem hidrolik adalah memindahkan tekanan dari pedal atau tuas rem ke piston kaliper rem,” ujar Dhani Ekasaputra, Industry Promotion Manager, dikutip dari berbagai sumber.
Menurutnya, sifat komponen yang ada di dalam cairan tersebut mengharuskan untuk diganti secara berkala.
Ketika 3% air dicampurkan ke dalam minyak rem, titik didihnya akan turun hingga lebih dari 100℃.
Ketika titik didih menurun, adanya gelembung udara menyulitkan untuk memberikan tekanan pada piston di dalam kaliper.
Ini merupakan tanda bahwa minyak rem dalam sistem rem Anda mulai mendidih.
Hal ini sangat berbahaya karena ada kemungkinan terjadi “rem blong”.
Durney mengatakan bahwa kecelakaan tersebut bisa saja disebabkan oleh kebiasaan buruk pemilik yang tidak mau memeriksa jumlah minyak rem di dalam pipa suplai.
Karena ketika karet penutup pipa suplai dibuka, kelembaban (uap air) di udara justru meningkat hingga 85% dan diserap oleh minyak rem.
Baca Juga:Tersingkir dari BWF World Tour Finals, Apri/Fadia Fokus ke Pemulihan Fisik untuk Hadapi Pertandingan 2024Messi dan Bommati Masuk Daftar Kandidat Pemain Terbaik Dunia 2023
Hal ini dapat dilakukan oleh pemilik dengan memantau indikator pada sambungan selang penyimpan minyak rem, sehingga sebisa mungkin mengurangi proses buka tutup selang.
Anda juga dapat memeriksa warna cairan. Jika warnanya jernih, kemungkinan besar tidak mengandung air.
Situasinya berbeda apabila cairan mulai menggelap. Hal ini menandakan bahwa uap air mulai menumpuk di dalam sistem rem.
Semakin gelap minyak rem, semakin banyak air yang dikandungnya. Pemilik mobil harus tahu untuk menghindari kelembaban pada minyak rem mereka sebisa mungkin.
Sebagai contoh, titik didih minyak rem saat masih baru bisa mencapai 265 derajat Celcius.
Namun, ketika ada polusi dengan kelembaban hingga 3%, suhunya turun menjadi 155 derajat Celcius.