“Gangguan pada satelit dan jaringan kelistrikan di wilayah lintang tinggi seperti kutub akibat cuaca antariksa tentunya juga dapat berpengaruh terhadap kehidupan manusia di Indonesia secara tidak langsung,” tambahnya.
Namun, Johan menegaskan bahwa istilah “kiamat Badai Matahari” keliru. Menurutnya, aktivitas Matahari adalah bagian dari kehidupan sehari-hari, dan penting bagi kita untuk memahami prosesnya dan mengurangi dampak negatifnya sejauh mungkin.
Menghadapi Tantangan Bersama
Fenomena Badai Matahari terkuat tahun 2023 menjadi pengingat akan kerapuhan infrastruktur teknologi global di hadapan kejadian alam yang tak terduga. Dalam menghadapi tantangan ini, kolaborasi internasional dalam penelitian, mitigasi, dan perlindungan menjadi kunci.
Baca Juga:Anti-Hack! Inilah Trik Ampuh Agar WhatsApp Kamu Tetap Aman dari Incaran HackerTenggorokan Nyeri Saat Menelan? Ini 7 Musuh Besarnya, Simak Yuk!
Sementara kita terus memahami lebih dalam tentang aktivitas Matahari, penting bagi manusia untuk bersiap dan mengembangkan teknologi yang lebih tangguh. Badai Matahari mungkin adalah “bencana alam” dari luar angkasa, tetapi dengan pengetahuan dan tindakan yang tepat, kita dapat melindungi diri dan melibatkan diri dalam pemanfaatan yang aman dari keajaiban alam semesta.