KURASI MEDIA – Pesan Leader Media Simonida yang ditinggalkannya di obrolan dalam grup telegram, sebelum menghilang karena diduga scam, kini tengah ramai dibahas netizen dan menjai bahan tertawaan.
Pasalnya pesan terakhir dari leader bernama Herman Phillipe, yang mengaku Direktur dan General Manager Simonida Media tersebut dinilai sangat janggal.
Dia menyebutkan alasan terkait aplikasi Media Simonida yang mulai tidak bisa diakses oleh membernya, beberapa waktu terakhir.
Baca Juga:5 Contoh Puisi Hari Ibu Paling Menyentuh Perasaan, Bakal Bikin Ibumu Menangis TerharuJadwal Tayang Film Aquaman and the Lost Kingdom di Bioskop Bandung
Dia menuliskan bahwa perusahan tengah mengalami masalah dan sedang melakukan pemeliharaan. Masalah yang dimaksud olehnya adalah adanya serangan terhadap website perusahaan dari seorang blogger dengan melaporkannya.
Isi Pesan Leader Media Simonida
“Hari ini adalah hari terpanjang dalam hidup saya, tadi malam perusahaan tersebut dilaporkan oleh seorang blogger dan menyerang website perusahaan. Setelah pemeliharaan semalaman, perusahaan akhirnya kembali normal,” Tulisnya dalam grup Telegram Simonida Media, yang dikutip dari Channel Youtube Anggi Euy pada Rabu (20/12).
Influencer bernama Anggi yang memiliki channel Youtune tersebut juga menyoroti isi dari pesan leader tersebut yang dinilainya aneh.
Karena menurutnya apa yang ditulis leader Simonida tersebut hanyalah alasan atau ngeles, sebelum mereka meninggalkan masalah pada membernya.
“Perasaan Blogger itu bukan Hacker deh. Blogger itu bisa ngeblog, konten kreator,” ujarnya, karena selama ini diketahui yang bisa menyerang website orang adalah hacker bukan blogger.
Ada juga pesan lanjutan yang menyebutkan bahwa yang menyerang perusahaan tersebut merupakan orang-orang yang bersembunyi diantara para karyawannya.
Penulis pesan tersebut juga meminta bantuan agar bisa menemukan dalang dari masalah yang menimpa perusahaan.
Baca Juga:Ternyata Mendatangi Majelis Ilmu Seperti Mendatangai Tempat iniTragis, Nenek 103 Tahun Terbakar Hidup-hidup di Rumahnya di Sumedang
“Bantu perusahaan menemukan dalang dan spionase komersial sesegera mungkin. Kembali ke operasi normal dalam waktu sesingkat mungkin. Perusahaan telah memutuskan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk membersihkan lingkungan internal perusahaan dan memastikan keamanan dan stabilitasnya,” bunyi pesan tersebut.
Anggie juga menjelaskan tentang skema ponzy yang ternyata sudah scam dari awal, karena scam ini adalah cara penipuannya bukan berarti tutup atau berhenti beroperasional begitu saja.
“Ponzy ini dari awal sudah scam, scam dari segi informasi, scam dari segi mindset pola pikir, dengan menipu profit atau hasil dan scam terakhir dari segi finansial atau kehilangan duit,” ujar Anggi.