KURASI MEDIA – Apa itu arti slepet Cak Imin di Debat Cawapres 2024? Viral banyak dicari dan disorot warganet.
Debat kali ini digelar pada Jumat (22/12/2023), kali ini giliran para Cawapres 2024 yang hadir di JCC Senayan, Jakarta. Diikuti oleh tiga kandidat, yaitu Muhaimin Iskandar sebagai cawapres nomor urut 1, Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres nomor urut 2, dan Mahfud MD sebagai cawapres nomor urut 3.
Terjadi keunikan dalam debat Cawapres 2024, terutama terkait dengan istilah yang digunakan oleh Cawapres nomor 1, Muhaimin Iskandar, untuk menjelaskan visinya.
Baca Juga:5 Hadiah untuk Hari Ibu, Paling Kekinian Budget Pelajar Murah Rp 30 RibuMirip Night Has Come, Ini 5 Drakor Anak Sekolahan Genre Misteri dan Horor
Cak Imin, yang terkenal dengan gaya komunikasi yang khas, memilih istilah slepet untuk menyampaikan dalam debat Cawapres 2024 tersebut.
Arti Slepet Cak Imin di Debat Cawapres 2024
Cak Imin menggunakan kata “slepet” untuk menyampaikan tindakan yang akan dilakukannya untuk memastikan kelancaran berbagai aspek jika terpilih sebagai wakil presiden.
Ia bahkan menunjukkan gestur “slepet” yang biasanya dilakukan dengan sarung, merupakan tradisi santai di lingkungan pesantren, terutama digunakan oleh santri atau anak laki-laki untuk berinteraksi dengan teman-teman mereka.
Menurut Cak Imin, arti “slepet” merujuk pada tindakan simbolis yang sering dilakukan di pesantren, khususnya menggunakan sarung.
“Slepet itu seperti sarung yang saya bawa ini, dikalangan santri bisa membangunkan yang tidur, menggerakkan yang loyo, dan mengingatkan yang lalai,” kata Cak Imin di JCC Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Cak Imin menggambarkan “slepet” sebagai tindakan simbolis dengan sarung untuk membangunkan yang tidur, menggerakkan yang loyo, dan mengingatkan yang lalai.
Sementara itu, Slepet Cak Imin ini mengaitkan dengan konsep disrupsi, mengindikasikan awal dari perubahan signifikan.
Baca Juga:2 Cara Cepat Cuci Emas Hitam Pakai Pasta GigiPunya Akun Gmail Lama yang Terlupakan? Ini 2 Langkah Cek dan Ubah Kata Sandinya
“Jangan salah slepet itu disrupsi, disrupsi itu awal dari perubahan,” tambah Cak Imin.
Terutama dalam konteks distribusi kekayaan dan keadilan sosial. Ia juga menekankan perlunya mengenakan pajak yang adil terhadap kelompok masyarakat yang memiliki kekayaan besar, sebagai upaya menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam pemerintahan.
Slepet Cak Imin menciptakan kehebohan di media sosial, terutama di platform Twitter.
Banyak pengguna internet yang berbagi tweet yang mengandung kata “slepet”, memberikan tanggapan terhadap istilah tersebut dengan sentuhan humor.