Sejarah Manusia Bisa Menciptakan Uang

Sejarah Manusia Bisa Menciptakan Uang
0 Komentar

KURASI MEDIA – Bagi banyak orang, uang telah menjadi kebutuhan vital dalam kehidupan, memungkinkan mereka memperoleh barang atau jasa yang diinginkan. Banyak yang berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan uang.

Namun, mungkin muncul pertanyaan, mengapa manusia menciptakan uang, dan bagaimana evolusinya dari masa ke masa hingga menjadi alat yang sangat berharga saat ini?

Dasar dari penciptaan uang adalah untuk mempermudah perolehan barang atau jasa mengingat kebutuhan manusia yang semakin beragam dan sistem barter yang dianggap kurang efisien. Sistem barter, yang mengharuskan pertemuan langsung untuk pertukaran barang, menjadi tidak praktis dan sulit menentukan nilai barang atau jasa yang setara.

Baca Juga:Aplikasi Penghasil Uang VideoCash Aman MembayarSebelum Tidur, Doakan Ibumu Dengan Doa ini!

Dengan berjalannya waktu, manusia meninggalkan sistem barter dan mulai mencari alternatif pembayaran, seperti hasil bumi, besi-besian, uang logam, hingga uang kertas. Perkembangan uang dapat dilacak melalui beberapa masa:

1. Masa Uang Barang

Menggunakan barang-barang seperti hasil pertanian atau manik-manik sebagai alat pembayaran.

2. Masa Uang Pasca Barang

Pergeseran ke bahan yang lebih tahan lama, seperti besi, yang dicetak dalam bentuk mata panah atau bentuk lainnya.

3. Masa Uang Logam

Pengenalan uang logam oleh bangsa Lydia, dengan Yunani memperkenalkan bentuk-bentuk menarik.

4. Masa Uang Kertas

Cina menjadi pelopor dalam penggunaan uang kertas, mulai dari kulit kayu pohon murbei pada masa Dinasti T’ang hingga mata uang Huizi pada masa Dinasti Song Selatan.

Uang memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan manusia, termasuk sebagai alat tukar sah, pembayaran barang atau jasa, penyimpanan kekayaan, pemindahan kekayaan, pendorong ekonomi, dan pengukur harga barang atau jasa.

Dengan demikian, manusia menciptakan uang untuk memenuhi kebutuhan praktis dan ekonomi, dan evolusinya dari masa ke masa mencerminkan adaptasi terhadap kompleksitas kehidupan manusia.

0 Komentar