KURASI MEDIA – Presiden Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Profesor, Dr. dr. Agus Dowi Susanto SpP(K) mengatakan rokok elektronik, mengandung bahan-bahan berbahaya yang juga terdapat pada rokok tradisional, yang tentunya akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan.
Ada tiga kandungan berbahaya yang terdapat pada rokok elektrik dan rokok tradisional, yaitu nikotin, karsinogen, dan partikulat.
“Nikotin adalah zat yang berbahaya. Baik dalam bentuk cair maupun dalam bentuk tablet yang dibakar atau dikunyah, dapat menyebabkan ketergantungan dan kecanduan,” kata Dokter Agus demikian dikutip dari
Baca Juga:Orang Tua Penting Beri Anak Waktu 60 Menit Lakukan Olahraga Fisik Setiap Harinya Miris! Layanan Komunikasi dan Internet di Gaza Kembali Terputus
Dia juga mengatakan bahwa sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan dan PDPI-nya menemukan bahwa hampir 76 persen pengguna rokok elektrik menjadi kecanduan karena kandungan nikotin dalam produk tersebut.
RPP Tembakau bukan kerugian bagi kesehatan karena dampak kesehatannya, nikotin dikatakan dapat menyebabkan gangguan vasokonstriksi, yang tidak hanya berbahaya bagi jantung tetapi juga kesehatan.
Selain itu juga berbahaya bagi otak. Tidak diragukan lagi bahwa penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak berdampak besar pada kognisi, terutama pada remaja.
”Berdasarkan penelitian, nikotin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah di otak, sehingga remaja yang rutin menggunakan rokok elektrik dan rokok elektrik, meskipun masih dalam masa pertumbuhan, dapat mengalami penyempitan pembuluh darah. Kapasitas kapal menjadi lebih besar,” katanya.
Bahan berbahaya kedua dalam rokok elektrik menurutnya adalah karsinogen yang juga ditemukan dalam rokok tradisional dan dapat menyebabkan kanker.
Dokter yang juga guru besar ilmu penyakit paru dan pernapasan FKUI ini mengatakan, meski rokok elektrik tidak mengandung tar seperti rokok tradisional, namun rokok elektrik juga mengandung bahan karsinogenik yang berbahaya.
“Penelitian telah menunjukkan bahwa cairan elektronik mengandung banyak bahan karsinogenik, yang secara alami meningkatkan risiko kanker.
Misalnya, zat logam bersifat karsinogenik ketika dilarutkan dalam cairan,” Kata Agus.
Baca Juga:Ini Pilihan Aktivitas Olahraga Untuk Bayi, Anak-anak, Hingga Remaja Ingin Liburan Akhir Tahun Tapi Anti Boncos? Ini Tipsnya
Untuk mendukung pernyataan ini, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “E-cigarette smoke induces lung adenocarcinoma and bladder urothelial hyperplasia in mice” (2018) menemukan bahwa mengindikasikan adanya bahaya karsinogen.