KURASI MEDIA – Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Jalur Gaza tengah menghadapi tantangan besar dalam merawat pasien sampai papan kayu digunakan untuk mengangkut pasien.
Situasi di rumah sakit sangat mengkhawatirkan, dengan jumlah pasien yang datang lebih dari lima kali kapasitas tempat tidur, kata juru bicara rumah sakit Khalil Al-Dakran kepada Anadolu.
Rumah sakit kekurangan obat-obatan, persediaan medis, dan bahan bakar.
Dia mengatakan sebagian besar yang terluka adalah anak-anak, wanita dan orang tua.
Baca Juga:Xiaomi Resmi Luncurkan Mobil SU& dengan Jarak Tempuh Hingga 800kmTokopedia Ungkap Produk Terlaris Tahun 2023 dengan Fitur Terbarunya
“Di ruang gawat darurat, kami merawat yang terluka dengan duduk di lantai menggunakan papan kayu karena tidak ada tempat tidur yang cocok,” kata Al-Dakran.
Dia mengatakan operasi ekstremitas atas dan bawah harus ditunda karena rumah sakit sudah penuh sesak dan persediaan medis kurang tersedia, terutama di ruang operasi.
Dia mengatakan sebagian besar korban menderita cedera pada kepala, dada, perut, dan ekstremitas.Dia bilang dia berutang itu.
Selain itu, ada pasien yang menderita begitu banyak cedera sehingga ia membutuhkan 4-5 ahli bedah untuk merawat mereka.
Al-Dakran meminta komunitas internasional untuk campur tangan dan mengirim obat-obatan, makanan, persediaan medis, tenaga medis dan bahan bakar ke Jalur Gaza.
Dia juga menyerukan pembukaan perbatasan Rafah untuk memfasilitasi evakuasi semua pasien yang sakit kritis yang menerima perawatan di luar negeri.
Sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, penembakan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 21.110 warga Palestina dan melukai 55.243 lainnya. Sekitar 1.200 warga Israel tewas dalam serangan Hamas