JABAR EKSPRES – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia sebagai regulator dan pengawas obat dan makanan melakukan monitoring ke PT Bio Farma. Hal ini dilakukan demi menjaga sinergitas pengawasan produk dan riset farmasi.
Bio Farma, sebagai industri yang bergerak di bidang produsen vaksin, dan induk dari Holding BUMN Farmasi dinilai sebagai perusahaan kebanggaan Nasional.
Dengan usia 134 tahun, Bio Farma sudah menjadi pusat riset, pengembangan, dan pusat produksi vaksin yang mendunia. Ini dibuktikan dengan produksi vaksin ke 150 negara.
Baca Juga:VIRAL, Beredar Video Pernyataan Presiden Korsel Sebelum Ditangkap AparatAplikasi Game Terbaru 2025, Main Satu Jam langsung Cair Dana Gratis Rp22.500
”Kami dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia bersama Tim berkunjung atau visiting inside ke PT Bio Farma dalam konteks melihat untuk kepentingan. Melihat bisnis proses, selain itu kita juga melihat teknologi yang lagi berkembang serta fasilitas-fasilitas yang dimiliki,” papar Kepala BPOM, dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., MD., Ph.D di di Bio Farma, Selasa (15/1).
Taruna mengatakan, BPOM memiliki tugas untuk penjamin keamanan, efikasi dan kualitas obat, vaksin dan semua hal termasuk pangan yang masuk ke tubuh rakyat.
”Setiap produk item yang telah lulus uji akan kita berikan nomor izin edar. Itu untuk keperluan distribusi dalam negeri. Jika diperlukan untuk ekspor, maka akan kita lakukan verifikasi juga untuk kemudian diberikan Surat Keterangan Ekspor.
Dengan demikian, BPOM memiliki tanggung jawab penuh atas keseluruhan proses penjagaan keamanan barang pangan dan farmasi yang beredar.,” tegasnya.
”Kami lihat teknologi berkembang, bio teknologi semakin maju, tentu kita berharap Bio Farma ini bisa menghasilkan produk-produk inovasi, dengan produk inovasi itu apakah yang sebelumnya generasi pertama bisa diubah menjadi vaksin generasi yang lebih baik, atau memang vaksin-vaksin baru,” tuturnya.
Dia mengatakan, saat ini tantangan global sangat besar. Kita tahu, polio masih dibutuhkan, hepatitis masih kita butuhkan, kemudian kasus kanker semakin berkembang. Dengan perkembangan tersebut, BPOM berharap Bio Farma siap dengan tantangan ke depan.
”Ancaman pandemi baru selalu mengintai. Maka dari itu, kita perlu mendorong Bio Farma menghasilkan produk-produk mandiri. Salah satunya vaksin yang menjadi ketahanan Nasional kita,” tuturnya lagi sambil menambahkan, akan melakukan riset-riset dengan kampus.