“Kami berharap bahwa perjalanan kerjasama ini, memperluas produk kita untuk digunakan secara lebih global lagi. Memang sekarang polio sudah ada lebih daripada 150 negara yang kita ekspor melalui UNICEF dan WHO nah sekarang kita akan melakukan kerjasama yang lebih luas lagi, jadi bukan hanya polio,” tuturnya.
Sementara itu, CEO Arabio Abdulrahman Almutairi, mengungkapkan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan penguatan kemitraan mereka dengan BioFarma selama satu dekade terakhir di mana Arabio menjadi pendukung utama distribusi vaksin produksi BioFarma di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), negara-negara Teluk (GCC) dan sekitarnya.
Dengan penandatanganan MoU ini, lanjut dia, terjadi peningkatan kolaborasi untuk menjadikan Arabio sebagai pusat produksi BioFarma di kawasan MENA yang menandai tonggak sejarah strategis, tidak hanya bagi mereka, namun juga bagi seluruh ekosistem layanan kesehatan regional.
Baca Juga:Cukup Pakai Aplikasi Penghasil Uang Ini, Langsung Cair Saldo Hingga Rp200 Ribu!Cara Cek Penerima Bansos PKH Tahap 1 Tahun 2025, Ini Jadwal Pencairan Bantuan
“Dengan menghadirkan kemampuan manufaktur lokal ke Kerajaan Arab Saudi, ini juga menyelaraskan dengan Strategi Bioteknologi Nasional 2030 yang ambisius, yang diperjuangkan oleh pemerintah kami (Putra Mahkota Mohammed bin Salman bin Abdulaziz), untuk memposisikan Arab Saudi sebagai pusat inovasi bioteknologi dan farmasi di kawasan MENA,” ujarnya.
Arabio juga merasa sangat bangga untuk mewujudkan visi bersama BioFarma sebagai mitra terpercaya, dalam kolaborasi untuk memajukan aksesibilitas vaksin, meningkatkan kemandirian regional di antara negara-negara OKI, dan mendorong inovasin dalam ilmu hayati.
“Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim pimpinan Arabio dan BioFarma atas dedikasi dan upaya tulus mereka dalam menyukseskan kemitraan ini untuk bersama-sama membangun masa depan yang lebih sehat bagi kawasan ini,” tutur Almutairi.