KURASI MEDIA – Lee Jae-Myung terpilih menjadi presiden baru Korea Selatan pada pemilihan yang diadakan tanggal 3 Juni 2025 kemarin. Lee Jae-Myung yang diketahui berasal dari partai liberal berhasil mengalahkan rivalnya yakni Kim Moon-soo dan Jun-Seok. Lee berhasil memperoleh 49,42%, mengungguli Kim Moon-soo dengan 41.15% dan Jun-seok yang hanya memperoleh 8.34%.
Menghasilkan Jumlah Pemilih Tertinggi
Menurut keterangan Komisi Pemilihan Umum, eleksi periode ini merupakan pemilihan dengan jumlah pemilih tertinggi sejak tahun 1997. Dilansir dari BBC, Selasa (6/6/2025), jumlah pemilih pada pemilihan periode ini mencapai 78,8%, tertinggi dalam 30 tahun terakhir. Menurut KPU, dari 44,37 juta warga yang mimiliki hak suara, sebanyak 35,24 juta orang menggunakan hak pilihnya.
Pemilihan umum pada Selasa kemarin disebut Lee sebagai “judgement day” atau hari penghakiman. Hal tersebut didasari karena keadaan politik Korea Selatan yang sempat memanas beberapa waktu kebelakang. Dalam pidato yang ia sampaikan di luar Gedung parlemen, ia menyatakan “Misi pertama adalah dengan tegas mengatasi pemberontakkan dan memastikan tidak ada lagi kudeta militer dengan senjata maupun pedang yang ditujukan kepada rakyat”.
Baca Juga:VIRAL, Beredar Video Pernyataan Presiden Korsel Sebelum Ditangkap AparatPresiden Argentina Tarik Permohonan Masuk BRICS, Ini Alasannya!
Ia juga menambahkan “Kita dapat mengatasi kesulitan saat ini dengan kekuatan gabungan rakyat yang tentu memiliki kemampuan hebat”. Selain itu, Lee juga berjanji akan menghidupakan kembali perekonomian dan menjaga perdamaian dengan Korea Utara. Kemenangan Lee ini sekaligus menjadi awal babak baru setelah terguncangnya politik Korea Selatan beberapa bulan ke belakang.
Sempat Memimpin Parlemen
Sebelum memenangkan pemilihan, Lee sempat memimpin parlemen yang memakzulkan presiden sebelumnya yakni Yoon Suk Yeol. Setelah memakzulkan Yoon, Lee kemudian dicopot dari jabatannya pada bulan April yang kemudian memicu pemilihan umum dadakan yang sekarang dimenangkan oleh dirinya.
Sebagai pejabat pemimpin Partai Demokrat yang mengusung Lee, Park Chan-dae mengatakan kepada KBS bahwa pemilih menolak rencana darurat militer dan mengharapkan pemulihan dalam perbaikan mata pencaharian mereka. “saya pikir orang-orang membuat penilaian yang berani terhadap rezim pemberontak, ucapnya”. Selain ucapan selamat dari pejabat internal, presiden China, Xi Jinping juga turut mengucapkan selamat dan berharap hubungan diplomatik antara negaranya dan Korea Selatan semakin baik.