Gibran Kembali Mengajak Masyarakat Menggunakan Program “Lapor Mas Wapres”

Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming
Gibran Kembali Mengajak Masyarakat Menggunakan Program “Lapor Mas Wapres” (sumber: instagram.com/gibran_rakabuming)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Sejak setelah dilantik sebagai wakil presiden 2024 kemarin, berbagai program digagas Gibran Rakabuming. Salah satu yang menuai pro dan kontra adalah program “Lapor Mas Wapres” yang digagsnya pada 11 November 2024.

Baru-baru ini, sang wapres kembali mengajak untuk melanjutkan program aduan tersebut. Informasi ini disampaikan khusus oleh siaran pers Sekretariat Wakil Presiden (Seswapres) pada Senin (8/6/2025).

Dalam siarannya, Al Muktabar selaku juru bicara Seswapres mengimbau agar program yang sukses menerima laporan sebanyak 7.590 ini terus dilanjutkan. Muktabar menyebut, laporan yang masuk mencakup beberapa perkara seperti pendidikan, pertahanan, keuangan hingga bansos.

Baca Juga:Beberapa Makanan Ini Dipercaya Dapat Mengatasi Sembelit Akibat Kebanyakan Makan DagingAlasan Mengapa Beberapa Sayuran Hijau Berikut Harus Masuk dalam Daftar Masakan Sehari-hari

“Beberapa kasus telah ditangani dengan Solusi nyata, seperti bantuan keringanan cicilan kredit, pengaktifan Kembali bantuan Pendidikan untuk anak sekolah, penyelesaian sengketa tanah hingga penerbitan sertifikat, serta bantuan sosial untuk penebusan ijazah sekolah,” tulis Seswapres.

Selanjutnya, Muktabar menyebut bahwa laporan-laporan tersebut ia terima lewat beberapa media yakni kanal WhatsApp dan laman lapormaswapres.id. Muktabar menyebut, sebanyak 72,05 persen mensyarakat mengadu lewat kanal WhatsApp, sementara 27,95 persen lainnya melalui situs resmi.

Kabar ini mengundang berbagai reaksi. Salah satu pengguna Instagram @hardiantiooo mengomentari “harus digaris bawahi, yang namanya ngelapor belum tentu ditindak lanjuti ya”, “Udah bikin laporan, tapi mentok di pemerintah daerah, ya Lapor Mas Wapres nya memang bekerja cuman bawahannya gimana,” ucap @isnabilasmajid.

Selain mengundang komentar dari jagat maya, program ini pun mendapat reaksi dari pengamat politik. Adi Prayitno selaku pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah menyebut, jika banyak Masyarakat menganggap program ini tidak berjalan imbas dari ketidakterbukaan informasi. “Bahkan sangat hebat jika betul sudah ditindak lanjuti 7.950-an pengaduan. Tapi sekali lagi, sebaiknya dibuat rilis (keterangan public-red) supaya rakyat sudah baca. Jangan sampai ada dugaan program mas Wapres ini sudah wasalam, padahal sudah banyak bekerja,’’ tuturnya.

0 Komentar