KURASI MEDIA – Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, kembali mendesak pemerintah pusat agar segera mengaktifkan kembali Bandara Husein Sastranegara.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus menombok biaya hingga lebih dari Rp60 miliar setiap tahunnya. Demi menopang operasional Bandara Kertajati.
Wali Kota Bandung itu menilai pengorbanan tersebut tidak sepadan dengan dampak yang dihasilkan.
Baca Juga:Wali Kota Farhan Panggil 4 Kepsek SMP Imbas Tudingan Jual Beli Kursi SPMB 2025Wali Kota Bandung Longgarkan Aturan, Kegiatan ASN di Hotel Kini Diizinkan
“Saya sangat menghargai Pak Gubernur karena sejak bulan Februari, kami berdiskusi intensif dan saya melihat ada keseriusan untuk mengoptimalkan Kertajati. Tapi kayanya mulai kepepet,” ujar Farhan dikutip Jumat (13/6/2025).
Farhan pun menambahkan, terdapat anggapan keliru yang berkembang bahwa Bandara Husein hanya ‘memanjakan’ masyakat Bandung saja.
Tetapi kenyataanya berdasarkan data yang ditunjukkan, bahwa pasar terbesar penerbangan di Jawa Barat adalah berada di Kota Bandung.
“Ah Bandara Husein mah, untuk manjain orang Bandung aja. Jadi pada nggak mau terbang ke Kertajati. Ya daripada terbang ke Husein, kata saya kepada tokoh tersebut,” terang Farhan.
“Eh, tokoh tersebut yang ada di Pemprov mengatakan oke, kita akan minta agar Halim ditutup. Nah itu kan lebih nggak masuk akal,” tambahnya.
Pria yang dahulunya pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI 2019-2024 itu menegaskan, bahwa membuka kembali Bandara Husein akan memberikan dampak yang nyata kepada sektor pariwisata Bandung.
Ditambah keuntungan yang didapatkan pun, nantinya akan dirasakan di Jawa Barat.
Baca Juga:Wali kota Bandung Tegas Beri Sanksi Pada Oknum Pungli SPMBJadwal Pelayanan SIM Keliling Kota Bandung dilaksanakan Hari Ini, Ini Daftar Lokasinya.
“Jadi yang perlu dilakukan sekarang adalah buka segera Husein. Karena dengan segera membuka Husein, maka sektor pariwisata Kota Bandung akan bergerak,” tuturnya.
Farhan pun menilai penutupan Bandara Husein dan pemaksaan memindahkan rute ke Kertajati, itu menandakan bahwa pasar penerbangan memang besar di Bandung.
“Kenyataanya, orang-orang tetap ingin terbang dari atau ke Bandung. Tapi karena Husein ditutup, mereka mendarat di Jakarta. Untungnya buat siapa? Jakarta, bukan Jawa Barat,” kata Farhan.
Dirinyaa pun berpendapat, bahwa pemerintah pusat dan Pemprov Jabar harus secepatnya membuat langkah besar untuk menjawab tantangan ini.