Di sisi lain, Israel juga menanggapi aksi ini. Menteri Pertahanan Israel telah memerintahkan militer untuk mencegah para peserta masuk ke Gaza melalui Rafah, dengan alasan bahwa Global March to Gaza dianggap sebagai ancaman terhadap stabilitas keamanan nasional maupun regional.
Saat ini, akses di perbatasan Rafah sangat terbatas. Pemerintah Mesir menyebut bahwa sisi perbatasan yang berada di wilayah Gaza sepenuhnya telah ditutup oleh Israel, serta menyerukan agar tekanan internasional dialihkan kepada Israel agar membuka jalur bantuan kemanusiaan.
Global March to Gaza berlangsung di tengah meningkatnya keprihatinan global terhadap kondisi kemanusiaan di Gaza.
Baca Juga:Aksi Bela Palestina di Bandung Menyoroti Peristiwa Madleen Flottila3 Tokoh dunia yang berada di Kapal Madleen Menuju Gaza Palestina
Kekurangan pangan, keterbatasan air bersih, serta rusaknya layanan kesehatan memperbesar tekanan terhadap Israel dan komunitas internasional.
Dengan partisipasi ribuan orang dari puluhan negara, aksi ini diperkirakan menjadi salah satu gerakan sipil terbesar tahun ini yang menyoroti penderitaan rakyat Palestina dan mendesak pembukaan akses bantuan kemanusiaan tanpa syarat. (*)