DPRD DKI Dorong Gubernur Pramono Adopsi Program Barak Militer ala KDM

Gubernur DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (sumber: instagram.com/sekretariat.kabinet)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Cara KDM atasi pelajar tawuran menuai beragam reaksi. Beberapa kalangan mendukung anak-anak yang nakal untuk dimasukkan ke barak militer. Namun, tak sedikit juga dari mereka menganggap cara KDM ini dinilai kurang efektif.

Beberapa kota seperti Purwakarta, Cianjur dan Depok telah mengadopsi cara KDM ini. Terbaru, DPRD Jakarta meminta Gubernur Pramono Anung untuk menerapkan hal serupa. Meski banyak menuai pro dan kontra, warga Jakarta dikabarkan setuju jika menerapkan program Barak Militer ini.

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra Rian Kurnia Arrahman mengatakan jika persoalan tawuran di Jakarta sudah seperti borok yang sulit disembuhkan. Hal tersebut disampaikan Rian saat Rapat Paripurna pada Senin (16/6/2025) dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Rano Karno.

Baca Juga:ASN Kini Bisa Work From Anywhere, Simak Syarat dan KetentuannyaTak Terima Dituduh Tanpa Bukti, Ridwan Kamil Gugat Lisa Rp100 Miliar

Menurut Rian, akar permasalahan tawuran ini berakar pada kecilnya anggaran pembinaan Karang Taruna. Rian menilai jika anggaran Karang Taruna yang kecil berdampak pada maraknya tawuran. Karena kurangnya anggaran ini, membuat pemuda di Jakarta tidak memiliki wadah untuk berkegiatan positif.

Dalam rapat tersebut, DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra menyatakan jika Pemprov DKI sebaiknya mempertimbangkan kerja sama dengan barak militer sebagaimana yang dilakukan Gubernur Jawa barat.

“Pembinaan anak muda yang kerap tawuran di barak militer bisa dilakukan dengan dukungan anggaran,”ucapnya.

Sementara itu, Pramono Anung punya cara tersendiri mengatasi tawuran di Jakarta. Ia membuat beberapa program seperti memperpanjang jam operasional taman dan perpustakaan, serta program Manggarai mengaji.

Pramono punya pandangan sendiri terkait maraknya aksi tawuran. Menurutnya, tingkat pengangguran yang tinggi nilai menjadi faktor pemicu aksi-aksi tersebut terjadi. “Menurut saya solusinya lebih pasti, karena memang seperti di Manggarai yang dibutuhkan anak-anak di sana itu bisa bekerja dan saya akan melakukan itu,” kata Pramono.

0 Komentar