KURASI MEDIA – Di tengah klaim gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Iran membantah telah mencapai kesepakatan resmi dengan Israel terkait penghentian operasi militer. Pernyataan tegas disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, melalui unggahan di akun media sosialnya pada Selasa dini hari waktu setempat.
“Sampai saat ini, TIDAK ADA ‘kesepakatan’ mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer,” tulis Araghchi dalam unggahannya di platform X, Selasa pukul 00.46 GMT (07.46 WIB).
Ultimatum Iran: Israel Harus Hentikan Serangan Paling Lambat Pukul 08.30 WIB
Meski belum ada kesepakatan formal, Araghchi menyatakan bahwa Iran membuka peluang penghentian serangan balasan dengan satu syarat: Israel harus menghentikan agresi militer terhadap Iran paling lambat pukul 04.00 waktu Teheran (08.30 WIB).
Baca Juga:Israel dan Iran Sepakat Gencatan Senjata, Perang 12 Hari Resmi BerakhirSiapa Pemilik Selat Hormuz yang Bakal Ditutup Iran? Yuk Intip Sejarah Singkatnya
“Jika rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 04.00 waktu Teheran, kami tidak berniat melanjutkan serangan balasan setelah itu,” tegasnya.
Namun demikian, Araghchi menambahkan bahwa keputusan akhir terkait penghentian operasi militer Iran masih akan ditentukan kemudian oleh otoritas pertahanan dan keamanan negara.
US Klaim Trump soal Gencatan Senjata Dipertanyakan
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa Israel dan Iran telah mencapai kesepakatan gencatan senjata penuh yang akan dimulai dalam waktu 6 jam dan berakhir secara resmi 24 jam kemudian. Pernyataan Trump menyebutkan bahwa perang selama 12 hari tersebut akan segera berakhir.
Namun, pernyataan Araghchi ini menunjukkan bahwa perdamaian di kawasan masih sangat bergantung pada langkah Israel selanjutnya. (*)