KURASI MEDIA – Polemik mengenai pembangunan galian SPAM (Sistem Pengelolaan Air Minum) di Kecamatan Ciparay dan Pacet, Kabupaten Bandung kian memuncak. Terbaru, Paguyuban Rahayu (Rahayat Sauyunan) dengan tegas menolak proyek milik Perumda Tirta Raharja itu.
Ketua Paguyuban Rahayu, Iyus Rusli menyampaikan rasa keberatan mereka dihadapan jajaran Perumda Tirta Raharja pada Selasa (24/4/2025). Aksi tersebut disaksikan ratusan petani di Ciparay, Kabupaten Bandung.
Iyus menilai, jika pembangunan galian ini tentu akan berdampak dan menimbulkan kerugian di kemudian hari terutama bagi para petani. “Kami bukan tidak mendukung program pemerintah, tapi program ini banyak menimbulkan dampak bagi warga,” kata Iyus.
Baca Juga:Penutupan Pekan Sita Serentak: DJP Regional Jawa Barat Rampungkan Sita 161 Aset Senilai Rp121 MiliarWarga di Pacet Bandung Demo Tolak Pembangunan Galian SPAM, Begini Alasannya
Iyus juga menambahkan jika pembangunan galian SPAM ini akan mengambil Sungai Citarum sebagai pasokan utama yang notabene digunakan oleh para petani di Kabupaten Bandung.
Oleh sebab itulah, aksi ini menuntut Perumda Tirta Raharja untuk menghentikan proyek saat itu juga. Iyus menambahkan, jika proyek tersebut boleh dilanjutkan selama tidak mengganggu sumber air yang digunakan warga.
“Silakan cari sumber air dari yang lain, asalkan jangan dari Sungai Citarum,” tegas Iyus.
Sebagai bentuk penolakan tegas, masyarakat yang merasa keberatan kemudian membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh Ketua Paguyuban Rahayu. Tak hanya itu, sejumlah petani juga menyerahkan KTP demi memperkuat penyataan penolakan.
Aksi ini dihadiri ratusan petani Kecamatan Ciparay dan Pacet. Pihak terkait juga turut hadir yakni Direktur dan jajaran dari Perumda Tirta Raharja. Selain itu, beberapa Kepala Desa, tokoh masyarakat, tamu undangan dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan dua wilayah tersebut juga turut serta. (ysp)