Nasib Gencatan Senjata Iran–Israel: Iran Siap Berunding dengan AS, Cari Solusi Damai

Presiden Iran Masoud Pezeshkian
Nasib Gencatan Senjata Iran–Israel: Iran Siap Berunding dengan AS, Cari Solusi Damai (wikipedia)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Setelah gencatan senjata resmi diumumkan antara Iran dan Israel, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan kesiapan negaranya untuk membuka jalur diplomasi, termasuk dengan Amerika Serikat (AS). Pernyataan ini memperlihatkan harapan baru di tengah ketegangan kawasan Timur Tengah yang sempat memanas.

Dalam serangkaian panggilan telepon pada Selasa, 24 Juni 2025, Pezeshkian berdiskusi dengan sejumlah pemimpin dunia, termasuk Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan, dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif.

“Kami berharap negosiasi antara Iran dan AS bisa segera dimulai dan menghasilkan hasil yang positif,” ujar Pezeshkian kepada Mohammed bin Salman, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (25/6/2025).

Iran Ingin Solusi Berdasarkan Hukum Internasional

Baca Juga:Iran Bantah Telah Sepakat Gencatan Senjata dengan Israel, Ultimatum Diberikan hingga Pagi HariIsrael dan Iran Sepakat Gencatan Senjata, Perang 12 Hari Resmi Berakhir

Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa Iran menginginkan perjanjian damai yang adil, rasional, dan sesuai hukum internasional. Tujuan utama Iran adalah menjamin hak-hak rakyat serta menciptakan stabilitas dan pembangunan regional.

“Kami tidak memiliki tuntutan di luar hak-hak kami yang sah. Kami menyambut dukungan dari negara-negara sahabat dalam menyelesaikan masalah ini,” tegasnya.

Iran Dorong Kawasan Timur Tengah Bebas Intervensi Asing

Kepada Presiden UEA Mohammed bin Zayed, Pezeshkian juga menyampaikan optimisme kerja sama kawasan, khususnya untuk menciptakan perdamaian tanpa campur tangan asing.

Latar Belakang Konflik Iran–Israel

Ketegangan bermula pada 13 Juni 2025, saat Israel menyerang fasilitas militer dan nuklir Iran, menewaskan sejumlah pejabat tinggi militer. Israel menuduh Iran mengembangkan program bom nuklir, yang dibantah keras oleh Teheran.

Iran membalas dengan serangan rudal dan drone ke berbagai lokasi strategis Israel. Amerika Serikat kemudian terlibat, menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu, 22 Juni 2025, yang memperbesar eskalasi konflik.

Setelah 12 hari saling serang, pada Senin (23/6/2025) Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata menyeluruh antara Iran dan Israel, yang berlaku 24 jam kemudian.

Gencatan senjata Iran-Israel membawa harapan baru bagi kawasan Timur Tengah. Pernyataan Presiden Iran Masoud Pezeshkian memperkuat sinyal bahwa Iran terbuka terhadap diplomasi, termasuk dengan AS. Kini, dunia menanti langkah konkret kedua pihak dalam mengakhiri konflik dan membangun perdamaian jangka panjang. (*)

0 Komentar