“Demikian kami sampaikan klarifikasi ini, mohon maaf kepada Pak Menteri, semua civitas UPI, khususnya kepada petinggi UPI jika beberapa hari ini terjadi kegaduhan dengan beredarnya dokumen somasi dan pemberitaan di media yang sebenarnya bukan dari kami berdua,” sambungnya.
Selanjutnya Deni berharap Pak Menteri dapat menelusuri pihak-pihak dibalik dirinya berdua yang terkait dengan beredarnya somasi tersebut.
“Semoga UPI ke depan, khususnya dalam setiap pilrek tidak hanya mengacu ke jargon, tapi buktikanlah jargon tersebut dengan memberikan bukti atas hasil seluruh tahapan penilain semua ke bacalon rektor, ini sebagai bentuk keterbukaan informasi publik dan berharap pilrek UPI ke depan bisa mengusung suasana yang jujur, transfaran, akuntabel dan berkeadilan,” ujarnya.
Baca Juga:Dinamika Pelantikan Rektor UPIProf. Didi Sukyadi Resmi Dilantik Menjadi Rektor UPI Masa Bakti 2025-2030
Deni dan Prayoga berharap, semoga sistem serta prosedur yang telah ikuti dapat diperbaiki dan dibangun oleh semua pihak internal UPI ke depan, termasuk peraturan MWA, Statuta UPI dan peraturan lainnya yang berkaitan.
Intinya tidak terjadi lagi konspirasi, tapi mengutamakan transparan ke publik dalam mengawal setiap tujuan dan kemaslahatan UPI. (*)