Namun dalam pandangan Islam, waktu luang bukanlah ruang kosong yang bebas tanpa makna. Justru, waktu luang adalah bagian dari umur kita, yang kelak akan ditanya, untuk kegiatan apa saja dihabiskan.
Waktu dalam Islam adalah sesuatu yang sangat berharga. Perjalanannya tidak bisa ditunda, tidak bisa dibeli kembali apabila berlalu, dan tidak bisa diulang meskipun hanya sedetik. Maka barang siapa yang menyia-nyiakan waktu, sesungguhnya ia sedang menyia-nyiakan bagian dari hidupnya.
Sehingga tidak heran, Allah SWT melalui firman-Nya dalam Al-Qur’an Surat Al-‘Ashr ayat 1-3, mengingat segenap hamba-Nya untuk peduli terhadap waktu. Sebagaimana ayat tersebut, berbunyi:
وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 20 Juni 2025: Bermedia Sosial, Jaga Lisan dan Jari dari Caci MakiTeks Khutbah Jumat 19 Juni 2025: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
Artinya: “Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.”
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,
QS. Al-‘Ashr ini menegaskan kepada kita, bahwa secara hakikat, waktu adalah aset yang paling berharga. Jika tidak dimanfaatkan dengan baik, maka kita akan mengalami kerugian. Sebab kerugian yang dimaksud dalam ayat ini bukan sekadar materi, tetapi hilangnya usia tanpa amal yang berguna.
Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam kitab Mafatihul Ghaib (jilid 32, halaman 278) menjelaskan, bahwa peringatan yang ada dalam QS. Al-‘Ashr ini berlaku untuk orang-orang yang membiarkan waktunya berlalu begitu saja tanpa faidah yang bermanfaat, sehingga mereka dianggap sebagai orang yang merugi. Sebagaimana penjelasannya:
إِنَّ الْإِنْسانَ لَفِي خُسْرٍ، يَمُرُّ بِهِ الْعَصْرُ فَيَمْضِي عُمُرُهُ وَلَا يَكْتَسِبُ، فَإِذًا هُوَ خَاسِرٌ
Artinya: “Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Maksudnya ialah Masa (waktu) berlalu bersamanya, namun umurnya habis tanpa menghasilkan apa-apa, maka sungguh ia adalah orang yang merugi.”
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah SWT, Namun, dalam QS. Al-‘Ashr yang menerangkan kerugian manusia akibat menyia-nyiakan waktu, ternyata Allah memberikan pengecualian dalam penjelasan lanjutannya.
Yakni, bagi orang-orang yang memanfaatkan waktunya berbuat baik, dan saling mengingatkan dalam kebenaran serta kesabaran, tidak termasuk ke dalam kategori orang-orang yang merugi.
Karenanya, di masa liburan ini, sudah seharusnya kita arahkan diri dan keluarga kita, khususnya anak-anak kita untuk memanfaatkan waktu dengan kegiatan yang bermanfaat.