KURASI MEDIA – Pemerintah Iran secara resmi menuntut pertanggungjawaban penuh dari Israel dan Amerika Serikat (AS) atas serangan militer yang terjadi pada pertengahan Juni 2025, yang menyebabkan kerusakan besar dan jatuhnya korban jiwa.
Tuntutan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam surat resmi kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, seperti dikutip dari Antara, Senin (30/6/2025).
Dalam suratnya, Araghchi menegaskan bahwa Israel dan AS harus diakui sebagai pemicu utama agresi militer terhadap Iran, dan bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan, baik dari sisi kerusakan infrastruktur maupun korban sipil.
Baca Juga:Dampak Konflik Iran-Israel: DPR Minta Pemerintah Cegah Gelombang PHK Massal di IndonesiaIsrael Serang Teheran di Tengah Gencatan Senjata, Trump Marah: Akankah Pecah Kongsi?
“Kami secara resmi meminta agar Dewan Keamanan mengakui rezim Israel dan Amerika Serikat sebagai inisiator tindakan agresi dan menuntut kompensasi serta reparasi,” tegas Araghchi dalam surat diplomatiknya.
Iran Desak Respons Tegas Dewan Keamanan PBB
Iran menilai bahwa serangan tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan nasional dan hukum internasional, dan menyerukan agar Dewan Keamanan PBB mengambil sikap tegas dan adil terhadap dua negara tersebut.
Langkah ini dinilai sebagai upaya diplomatik Iran untuk mencari keadilan melalui forum internasional, sekaligus memperingatkan agar agresi serupa tidak terulang kembali di masa depan tanpa konsekuensi.
Serangan Militer Juni 2025 Picu Krisis Regional
Serangan Israel dan AS terhadap Iran pada pertengahan Juni 2025 telah menghancurkan sejumlah fasilitas penting, termasuk infrastruktur militer dan sipil strategis. Iran mengklaim bahwa serangan tersebut dilakukan tanpa dasar justifikasi yang sah, dan bertentangan dengan prinsip non-intervensi.
“Ini bukan hanya soal kedaulatan Iran, tapi juga pelanggaran terang-terangan terhadap piagam PBB dan stabilitas kawasan,” tambah Araghchi.
Tuntutan Kompensasi sebagai Bentuk Akuntabilitas Global
Melalui surat resmi ini, Iran menuntut kompensasi dan reparasi dari Israel dan AS sebagai bentuk tanggung jawab hukum internasional. Tehran menyatakan bahwa kompensasi tersebut penting untuk memulihkan hak-hak Iran sebagai negara korban, serta menegakkan prinsip akuntabilitas internasional. (*)