1.000 Anak SMK Putus Sekolah Diberdayakan Lewat Program PKK dan PKW

1.000 Anak SMK Putus Sekolah Diberdayakan Lewat Program PKK dan PKW
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (mendkdasmen) Abdul Mu\'ti meluncurkan gerakan 1.000 anak putus sekolah (APS) SMK Berdaya melalui program pendidikan kecakapan kerja (PKK) dan pendidikan kecakapan wirausaha (PKW). (beritasatu.com)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi meluncurkan program “1.000 Anak Putus Sekolah (APS) SMK Berdaya” sebagai upaya menekan angka pengangguran dan memperluas akses pendidikan bagi remaja putus sekolah. Program ini difokuskan pada dua pendekatan utama: Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).

Tujuan Program “SMK Berdaya”

Program ini ditujukan bagi anak-anak yang pernah bersekolah di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) namun terpaksa berhenti karena alasan ekonomi atau sosial. Dengan tema “Kembali Berdaya, Kembali Bermakna”, Kemendikdasmen ingin menghadirkan solusi pendidikan nonformal berbasis keterampilan dan wirausaha yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.

Pernyataan Mendikdasmen Abdul Mu’ti

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan pentingnya memberikan “kesempatan kedua” bagi anak-anak putus sekolah agar tetap bisa berkembang secara ekonomi dan sosial.

Baca Juga:Optimalkan Tingkat Kepesertaan, BPJS Kesehatan Sosialisasikan Program JKN Bersama Serikat PekerjaDPRD DKI Dorong Gubernur Pramono Adopsi Program Barak Militer ala KDM

“Yang dituntut sekarang bukan hanya ijazah, tetapi kompetensi keahlian. Program ini memberikan peluang agar anak-anak putus sekolah tetap bisa bersaing di dunia kerja, atau bahkan membuka lapangan kerja,” jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (30/6/2025).

Abdul Mu’ti juga menambahkan bahwa program ini akan mengurangi angka pengangguran dari lulusan SMK yang tidak terserap di sektor formal, terutama di daerah.

Kolaborasi dengan Daerah & LKP

Program 1.000 APS SMK Berdaya dijalankan secara kolaboratif antara:

  • Kemendikdasmen
  • Pemerintah Daerah
  • Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)

Melalui pendekatan pendidikan yang praktis, aplikatif, dan berbasis kompetensi, APS akan dibekali keterampilan seperti teknik otomotif, tata boga, desain grafis, hingga digital marketing.

Dukungan dari DPR: Sinergi dengan Dunia Industri

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengapresiasi langkah Kemendikdasmen yang dinilai sangat tepat sasaran. Ia menekankan pentingnya pendekatan link and match antara program pendidikan nonformal dan dunia industri.

“Gerakan ini sangat tepat. Ia tidak hanya menjawab tantangan pengangguran, tapi juga bisa menggerakkan ekonomi lokal lewat sinergi dengan industri,” ujarnya. (*)

0 Komentar