KURASI MEDIA – Serangan udara Israel kembali terjadi dan menimpa fasilitas penting di Jalur Gaza. Baru-baru ini, Israel kembali melancarkan serangan udara dan menghantam kediaman salah satu dokter senior di wilayah tersebut.
Serangan tersebut berhasil menewaskan Marwan al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza beserta keluarganya. Hal ini disampaikan Kemlu RI melalui akun X nya pada Kamis (3/7/2025).
“Indonesia turut berduka atas wafatnya dr. Marwan Al Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza, beserta keluarganya pada tanggal 2 Juli 2025,” tulis Kemlu RI.
Baca Juga:Penemuan Narkotika dalam Bantuan Tepung untuk Gaza: Upaya Sistematis dan Senjata PsikologisTrump Umumkan Israel Setuju Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza, Peringatkan Hamas
Melalui unggahan ini pula, Kemlu menyampaikan apresiasi atas segala jerih payah dan jasa yang telah dilakukan dr. Marwan Al Sultan. “Indonesia mengapresiasi jasa, komitmen dan perjuangan beliau bagi kemanusiaan dan bagi perdamaian di Palestina,” ungkapnya.
Siapa dr. Marwan Al Sultan
Dr. Marwan Al Sultan merupakan direktur Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina. Ia merupakan konsultan kardiologi intervensional yang bekerja sama dengan tim kemanusiaan internasional termasuk Prancis, Inggris, Belanda, Spanyol, Kanada, Belgia dan Maroko.
Al Sultan merupakan sosok penting terutama bagi rakyat Palestina. Ia selalu berusaha menyediakan layanan-layanan medis meski dalam keterbatasan.
Menurut keterangan, hingga Maret 2025, Al Sultan melakukan kolaborasi dengan tim EMT MER-C Indonesia dalam menghidupkan kembali layanan darurat serta memulihkan kegiatan rumah sakit secara penuh.
Salah seorang anggorta MER-C menyebut jika Al Sultan merupakan sosok pemimpin yang tegas dan jujur. “Ia dikenal karena keterusterangan, spontanitas, dan kepemimpinannya yang tegas-sifat-sifat yang menghiasi rapat manajemen rumah sakit, yang sering kali diisi dengan perdebatan sengit dan selalu diakhiri dengan keakraban sambil minum kopi dan makan bersama,” ungkapnya.
Pada Desember 2024, Rumah Sakit Indonesia pernah dikepung Israel yang membuat seluruh staf medis dan pasien harus dievakuasi. Namun, dengan kegigihan Al Sultan, ia kembali ke RS Indonesia untuk melanjutkan operasi pasiennya delama gencatan senjata.
“Ia menjadi simbol dedikasi, keteguhan, dan ketulusan di saat-saat tersulit dan saat-saat paling berat yang dialami rakyat kita yang terus-menerus mengalami agresi,” kata Kemkes Gaza.