Menurut para analis, langkah Musk menyerang Trump secara terbuka adalah pisau bermata dua. Di satu sisi, Musk ingin menunjukkan posisi independennya terhadap politik Amerika. Namun, di sisi lain, ia menghadapi risiko kehilangan konsumen dan investor dari kalangan konservatif.
“Musk bermain di wilayah berbahaya. Dunia bisnis dan politik tidak bisa benar-benar dipisahkan, dan kerugian materi bisa datang dari sentimen pasar,” ujar analis ekonomi dari Forbes, Michael Harrington.
Perseteruan Elon Musk dan Donald Trump bukan sekadar drama publik, melainkan memiliki dampak serius pada bisnis dan potensi kerugian finansial. Meski Musk dikenal berani dan visioner, keterlibatannya dalam isu politik yang terlalu terbuka bisa mengganggu kepercayaan pasar dan konsumen.
Baca Juga:Trump Umumkan Israel Setuju Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza, Peringatkan HamasTrump Bela Netanyahu dalam Tiga Kasus Korupsi Sejak 2019: "Pemimpin Hebat yang Dikorbankan Politik"
Kita masih harus menunggu bagaimana dinamika ini akan berkembang. Namun satu hal yang pasti: di era politik yang semakin sensitif, bisnis tidak lagi bisa netral sepenuhnya. (*)