KURASI MEDIA – Jagat maya dihebohkan dengan rekaman pendaki Gunung Lawu yang memperlihatkan rombongan yang terlihat sedang melakukan peribadatan.
Rombongan yang terlihat menggunakan pakaian serba putih tersebut membuat heran para pendaki. Bak melakukan ritual, rombongan tersebut terlihat mengelilingi tugu puncak Gunung Lawu. Para pendaki yang hendak menuju puncak memilih untuk mengalah dan menyaksikan rombongan tersebut menyelesaikan ritualnya.
Lewat unggahan video, akun Tiktok dengan username @faaiiiiiq._ menulis “yaps ini kejadian pada hari jumat kemarin menjelang siang, maaf banget jika telat menguploadnya sebenarnya juga ga berani upload, tapi rasa penasaran saya tetap menghantui temen temen klo ada yang tau bisa komen ya,” tulisnya.
Baca Juga:Isi Bekal Anak Jangan Sembarangan! Ini Komposisi Ideal dan PantangannyaMenang Balap, Marc Marquez Curi Perhatian dengan Selebrasi Aura Farming
Selain itu, sumber tertulis juga menyebut jika ada sekitar 50 orang dalam rombongan tersebut. Semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua terlihat di sana. Salah satu pendaki sempat bertanya, dan diketahui jika rombongan tersebut tengah melakukan acara yang disebut dengan 15 suronan.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Karanganyar, Hari Purnomo mengatakan, rombongan tersebut naik ke Puncak Gunung Lawu via Pos Cemara Sewu, Magetan, Jawa Timur pada Kamis (10/7). Hari menyebut jika rombongan tersebut mendaki menggunakan pakaian selayaknya pendaki. Tiba di puncak, mereka mengganti pakaiannya menggunakan serba putih.
“Katanya dari bawah itu pakaian biasa, pakaian pendakian. Saat di atas, kegiatan yang dilakukan kelompok itu kita kurang memantau. Saya juga kurang tahu (kegiatannya apa),” kata Hari saat dihubungi wartawan, Senin (14/7).
Hari juga menghimbau untuk para pendaki supaya lebih berhati-hati terhadap kelompok yang mungkin agak mencurigakan.
“Kalau orang melakukan ritual sesuai kepercayaan mereka bisa di mana saja. Kalau kita kan menyiapkan tempat untuk pendakian. Teman-teman dari Cemoro Kandang, Cemoro Sewu, Cetho untuk lebih berhati-hati kepada kelompok yang mungkin agak mencurigakan, agar memberikan pengertian. Kalau mau melakukan ibadah di tempatnya sendiri, bukan di tempat umum,” pungkasnya. **