Angka Serba 9 Jadi Mahar Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, Ternyata Ini Filosofinya

Tangkapan layar video pernikahan Maula Akbar dengan Putri Karlina
Tangkapan layar video pernikahan Maula Akbar dengan Putri Karlina (sumber: instagram.com/@putri.karlina14)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar resmi menikah dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina pada Rabu (16/7/2025).

Akad nikah keduanya berlangsung di Kawasan Pendopo Garut. Semula, pernikahan Maula dengan Putri akan digelar secara sederhana di Kantor Urusan Agama (KUA). Namun, rencana tersebut berubah atas permintaan kedua orang tua.

Setelah akad, resepsi pun digelar. Konsep pernikahan yang tadinya sederhana, berubah menjadi pagelaran pesta rakyat. Tak kepalang, mahar yang diberikan Maula Akbar juga kabarnya memiliki filosofi tersendiri.

Baca Juga:Zona 5 TPU Sarimukti Aktif, Pemerintah Fokus Tuntaskan Masalah Sampah yang OvercapacityBantuan PIP 2025 Cair Hari Ini, Berikut Cara Cek dan Cairkannya!

Mengapa Maharnya Serba Angka 9?

Mahar pernikahan untuk Putri Karlina yaitu 90gram logam mulia, 9 ekor sapi, 9 ekor domba Garut, 9 ekor ayam pelung Cianjur, 9 tambunan bibit ikan gurame, 99 jenis bibit buah kayu lokal, dan 9 jenis bibit padi lokal.

Semua mahar yang serba angka sembilan tersebut bukan tanpa alasan. Dedi menjelaskan, jika angka sembilan dipilih karena memiliki makna mendalam dalam filosofi Jawa dan Sunda. Angka sembilan dipilih karena angka sembilan adalah angka puncak.

“Angka sembilan itu angka puncak. Sepuluh itu bukan angka, Pak, karena sepuluh itu satu dengan nol. Dia kembali ke satu,” ungkapnya.

Selain itu, mahar yang diberikan berupa bibit-bibit mencerminkan filosofi “proses pembenihan kehidupan”. Mulai dari benih tanaman, benih hewan ternak, hingga pohon-pohon khas Nusantara semua menyiratkan simbol kehidupan berkelanjutan.

“Menikah itu bukan sekedar ritual, tapi membangun siklus kehidupan,” kata Dedi. Mahar tersebut merepresentasikan rumah tangga yang harus dibangun dari akar budaya yang kuat dan selaras dengan alam.

Dekorasi dan Suvenir Berasal dari Alam

Selain mahar yang memiliki filosofi tersendiri, dekorasi dan suvenir pernikahan juga dikabarkan merupakan hasil alam dari Tatar Sunda. “Kami pastikan produk unggulan Garut digunakan. Misalnya, dekorasi kami dominan menggunakan bambu dari Selaawi. Itu kami kolaborasikan dengan seniman bambu lokal, meski tetap dipandu dekorator utama dari Jakarta,” kata Putri.

Selain dekorasi, souvenir pernikahan pun berasal dari tangan terampil warga Garut, seperti produk kulit dan kerajinan bambu.

0 Komentar