KURASI MEDIA — Bank Indonesia (BI) resmi menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25%, langkah ini diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar pada 15–16 Juli 2025. Selain itu, bunga Deposit Facility turun ke 4,50% dan Lending Facility menjadi 6,00%
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan kebijakan ini didasarkan pada tiga faktor:
- Inflasi terkendali di kisaran 1,87%, berada di bawah target 2,5 ± 1%
- Nilai tukar rupiah stabil, memberikan ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter
- Perlambatan ekonomi global dan penurunan konsumsi rumah tangga menuntut stimulus moneter
Dampaknya untuk Ekonomi: Konsumsi & Kredit
- Stimulasi konsumsi: Bunga kredit yang lebih rendah diharapkan meningkatkan daya beli masyarakat.
- Dorong pertumbuhan kredit: Bank diharapkan menurunkan suku bunga pinjaman, sehingga kredit ke sektor riil bisa meningkat
- Prospek pertumbuhan: BI mempertahankan proyeksi PDB 2025 di kisaran 4,6–5,4%, didukung mantapnya konsumsi dan ekspor
Sinergi dengan Kesepakatan Tarif AS
Pemangkasan suku bunga ini juga didukung oleh kabar baik dari dunia perdagangan—kesepakatan tarif impor AS, di mana tarif impor Indonesia turun dari 32% menjadi 19%. Hal ini menjadi salah satu faktor penguat yang menjadikan momentum tepat bagi BI untuk melonggarkan kebijakan
Dampak Pasar: Rupiah Stabil, IHSG Menguat
- Rupiah tetap stabil, tak banyak bergerak usai pengumuman.
- IHSG menguat hampir 1%, mencerminkan optimisme pasar terhadap kombinasi kebijakan moneter dan kesepakatan dagang
Proyeksi & Skenario ke Depan
- BI masih membuka peluang untuk cut-rate lagi, dengan fokus memantau inflasi, rupiah, dan perkembangan ekonomi global .
- Seluruh sektor, terutama perbankan dan UMKM, diharapkan segera merespons dengan menurunkan suku bunga pinjaman.
Pemangkasan suku bunga BI ke 5,25% bukan hanya strategi moneter biasa—tetapi sinyal kuat bahwa BI serius mendukung konsumsi rumah tangga, pertumbuhan kredit, dan menjaga stabilitas rupiah. Didukung juga oleh momentum kesepakatan ekspor AS, kebijakan ini diharapkan membawa angin segar bagi ekonomi nasional. (*)